Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Kapolda Metro Tolak Permintaan Yusril Soal Kasus Firli | Jangan Sampai Tetangga Kita Mati Sendirian

Kompas.com - 17/01/2024, 05:05 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang pernyataan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto yang akan menyelesaikan dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) oleh Firli Bahuri banyak dibaca pada Selasa (16/01/2024).

Kemudian, rentetan peristiswa para sebatang kara yang mati dalam sunyi patut jadi alarm bagi kehidupan sosial kita juga disorot pembaca.

Baca juga: Tabrak Lari, Identitas Pengemudi yang Tewaskan Pengendara Motor di Jatinegara Belum Diketahui

Pernyataan sosiolog soal peran negara yang tak hadir yang berujung banyaknya lansia tewas dalam sunyi juga terpopuler. Berikut paparannya:

1. Kapolda Metro tolak permintaan Yusril

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto memastikan akan menyelesaikan kasus dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) oleh Firli Bahuri.

Hal ini disampaikan Karyoto, merespons permintaan pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra untuk menghentikan kasus pemerasan mantan Ketua KPK tersebut.

"Kalau saya prinsipnya, kasus akan segera saya selesaikan," ujar Karyoto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/1/2024). Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Ogah Tanggapi Permintaan Yusril untuk Hentikan Kasus Firli, Polda Metro: Bukan Kompetensinya

2. Jangan sampai tetangga kita mati sendirian

Rentetan peristiswa para sebatang kara yang mati dalam sunyi patut jadi alarm bagi kehidupan sosial kita.

Sepanjang 2023 saja, setidaknya ada empat kasus kematian diam-diam di Jakarta dan sekitarnya yang terekspos publik. Tahun ini sudah ada dua kasus serupa dalam waktu berdekatan.

Fenomena berulang ini dinilai bukan hanya persoalan individu itu sendiri, melainkan adanya kompleksitas masalah individu dan sosial sekaligus. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Diminta Tiru Yogyakarta untuk Penanganan Lansia

3. Negara belum hadir untuk lansia

Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rakhmat Hidayat mengatakan banyaknya lansia yang tewas dalam sunyi merupakan bukti negara yang belum punya peran terhadap mereka.

“Negara dalam hal ini adalah pemerintah, itu belum punya peran atau hadir untuk terlibat melakukan intervensi terhadap kelompok lansia,” kata Rakhmat saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/1/2024).

Pemerintah dianggap tidak mempunyai political will atau komitmen untuk menempatkan atau memberdayakan para lansia demi mengangkat sosial dan ekonomi mereka. Baca selengkapnya di sini.

Baca juga: Banyak Lansia Sebatang Kara Tewas dalam Kesendirian, Sosiolog: Asosiasi Ketetanggaan Harus Gencar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Ungkap Peredaran Sabu di Tebet, Polisi Selidiki Kemungkinan Asal Narkoba dari Kampung Bahari

Megapolitan
Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Heru Budi Pastikan Pasien TBC yang Bukan KTP DKI Bisa Berobat di Jakarta

Megapolitan
Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Warga Bekasi Tertabrak Kereta di Pelintasan Bungur Kemayoran

Megapolitan
Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Faktor Ekonomi Jadi Alasan Pria 50 Tahun di Jaksel Nekat Edarkan Narkoba

Megapolitan
Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Keluarga Taruna yang Tewas Dianiaya Senior Minta STIP Ditutup

Megapolitan
UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

UU DKJ Amanatkan 5 Persen APBD untuk Kelurahan, Heru Budi Singgung Penanganan TBC

Megapolitan
Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Pria 50 Tahun Diiming-imingi Rp 1,8 Juta untuk Edarkan Narkoba di Jaksel

Megapolitan
Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Polisi Temukan 488 Gram Sabu Saat Gerebek Rumah Kos di Jaksel

Megapolitan
KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

KPU: Mantan Gubernur Tak Bisa Maju Jadi Cawagub di Daerah yang Sama pada Pilkada 2024

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Bakal Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket yang Ditertibkan

Megapolitan
Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Heru Budi Sebut Pemprov DKI Jakarta Mulai Tertibkan Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Tegal Bahari, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

20 Pelajar SMA Diamankan Polisi akibat Tawuran di Bangbarung Bogor

Megapolitan
Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Jakarta Utara Macet Total sejak Subuh Buntut Trailer Terbalik di Clincing

Megapolitan
Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Periksa 36 Saksi Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com