JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang pernyataan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto yang akan menyelesaikan dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) oleh Firli Bahuri banyak dibaca pada Selasa (16/01/2024).
Kemudian, rentetan peristiswa para sebatang kara yang mati dalam sunyi patut jadi alarm bagi kehidupan sosial kita juga disorot pembaca.
Baca juga: Tabrak Lari, Identitas Pengemudi yang Tewaskan Pengendara Motor di Jatinegara Belum Diketahui
Pernyataan sosiolog soal peran negara yang tak hadir yang berujung banyaknya lansia tewas dalam sunyi juga terpopuler. Berikut paparannya:
Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto memastikan akan menyelesaikan kasus dugaan pemerasan eks Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) oleh Firli Bahuri.
Hal ini disampaikan Karyoto, merespons permintaan pakar hukum tata negara Yusril Ihza Mahendra untuk menghentikan kasus pemerasan mantan Ketua KPK tersebut.
"Kalau saya prinsipnya, kasus akan segera saya selesaikan," ujar Karyoto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (16/1/2024). Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Ogah Tanggapi Permintaan Yusril untuk Hentikan Kasus Firli, Polda Metro: Bukan Kompetensinya
Rentetan peristiswa para sebatang kara yang mati dalam sunyi patut jadi alarm bagi kehidupan sosial kita.
Sepanjang 2023 saja, setidaknya ada empat kasus kematian diam-diam di Jakarta dan sekitarnya yang terekspos publik. Tahun ini sudah ada dua kasus serupa dalam waktu berdekatan.
Fenomena berulang ini dinilai bukan hanya persoalan individu itu sendiri, melainkan adanya kompleksitas masalah individu dan sosial sekaligus. Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Diminta Tiru Yogyakarta untuk Penanganan Lansia
Sosiolog Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rakhmat Hidayat mengatakan banyaknya lansia yang tewas dalam sunyi merupakan bukti negara yang belum punya peran terhadap mereka.
“Negara dalam hal ini adalah pemerintah, itu belum punya peran atau hadir untuk terlibat melakukan intervensi terhadap kelompok lansia,” kata Rakhmat saat dihubungi Kompas.com, Selasa (16/1/2024).
Pemerintah dianggap tidak mempunyai political will atau komitmen untuk menempatkan atau memberdayakan para lansia demi mengangkat sosial dan ekonomi mereka. Baca selengkapnya di sini.
Baca juga: Banyak Lansia Sebatang Kara Tewas dalam Kesendirian, Sosiolog: Asosiasi Ketetanggaan Harus Gencar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.