Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Merawat Cabai Sepenuh Hati demi Meringankan Beban Ekonomi Warga...

Kompas.com - 17/01/2024, 13:57 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Suhanda (66), marbut Masjid Jami Al Bashor RW 03 Dukuh, Kramatjati, Jakarta Timur, berusaha merawat tanaman cabai dan terong di masjid itu dengan sepenuh hati.

Meski tak memiliki pengalaman merawat cabai dan terong, ia membuktikan bisa merawat tanaman itu agar terus tumbuh subur.

"Saya sebelumnya enggak ada pengalaman merawat tanaman cabai atau terong, cuma tanaman bunga. Tapi alhamdulillah tanamannya semakin berkembang sejak dikasih Pak Wali Kota," ujar dia di Masjid Jami Al Bashor, Selasa (16/1/2024).

Baca juga: Lahan Bekas Pohon Tak Berbuah di Masjid Kramatjati Kini Ditanami Cabai dan Terong

Awalnya, tanaman yang diberikan Pemerintah Kota Jakarta Timur pada 5 Januari itu hanya setinggi 20-30 sentimeter.

Kini, tinggi tanaman cabai dalam polybag itu bervariasi, tertinggi sekitar 60 sentimeter. Bahkan, beberapa tanaman mulai tumbuh bunga.

Suhanda mengungkapkan, rasa percaya dirinya muncul berkat pengetahuan mendasar tentang cara menyiram dan memupuk tanaman.

Ditambah lagi, ia diberi panduan oleh pihak kelurahan saat menerima tanaman tersebut.

"Ada panduan dari orang-orang kelurahan juga. Mudah-mudahan sukses dan berhasil dipanen. Rencananya panen raya pas bulan Ramadhan nanti," tutur dia.

Merawat tanaman seorang diri

Suhanda bercerita, setelah mendapat tanaman gratis, Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) mulai menyusun jadwal perawatan tanaman cabai dan terong.

Dalam daftar itu, orang-orang yang akan dilibatkan adalah empat marbut dan ibu-ibu Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Namun, Suhanda langsung mengajukan diri untuk merawat dua jenis tanaman itu seorang diri. Sebab, ia khawatir jadwal perawatan tanaman bentrok dengan kegiatan ibu-ibu PKK.

"Saya langsung bilang mau ngurus semuanya, termasuk penyiraman dan pemberian pupuk. Jadinya ya jadwal enggak jadi dibuat dan sampai sekarang saya yang urus cabai dan terongnya," Suhanda berujar.

Baca juga: Warga Senang Cabai yang Ditanam di Masjid Al Bashor Kramatjati Akan Dijual Murah

Suhanda pun sepenuh hati merawat tanaman itu agar bisa dipanen tepat waktu dan dijual murah kepada warga. Dengan demikian, warga juga akan merasa terbantu.

"Mengurus tanaman cabai dan terong juga menurut saya bagian dari ibadah, karena hasil panennya nanti bisa dinikmati warga RW 03," kata dia.

Sebelumnya, Pemkot Jakarta Timur menyiapkan 15.200 bibit cabai untuk ditanam di 65 masjid, 10 gereja, dan satu pura.

Masing-masing rumah ibadah akan diberi 200 bibit cabai untuk dibudi daya.

Baca juga: Hasil Panen Cabai dan Terong di Masjid Kramatjati Bakal Dijual Lebih Murah dari Pasaran

Wali Kota Jakarta Timur M Anwar menuturkan, budi daya cabai dilakukan untuk membantu menekan harga cabai di Jakarta Timur.

Cabai ditargetkan sudah bisa dipanen bersama menjelang bulan Ramadhan. Hasil panen akan dijual dengan harga yang lebih murah daripada harga di pasar.

Sebab, saat bulan Ramadhan, harga cabai diprediksi akan meroket. Harga yang lebih rendah diharap dapat meringankan beban warga ketika harga cabai di pasar meningkat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com