Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tutupnya Pabrik Ban di Cikarang Buat 1.170 Karyawan Kehilangan Pekerjaan...

Kompas.com - 20/01/2024, 06:00 WIB
Abdul Haris Maulana

Editor

BEKASI, KOMPAS.com - Pabrik ban di Cikarang, PT Hung-A Indonesia, akan melakukan penutupan operasional pada awal Februari 2024.

Kabar tersebut dibenarkan oleh Ketua Serikat Pekerja Logam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (SPL FSPMI) Kabupaten/Kota Bekasi, Sarino.

"Betul, PT Hung A akan ditutup pada 1 Februari 2024," kata Sarino saat dihubungi Kompas.com, Rabu (17/1/2024).

Baca juga: Pabrik Ban di Cikarang Tutup karena Tak Terima Pesanan pada 2024

Sudah tidak ada pesanan

Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi menyebutkan, tutupnya PT Hung-A Indonesia disebabkan oleh ketiadaan pesanan untuk tahun 2024.

"Tutup karena yang disampaikan dalam surat itu sudah tidak ada order di 2024," ujar Kabid Hubungan Industrial Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Bekasi Nur Hidayah saat dikonfirmasi, Jumat (19/1/2024).

Nur mengatakan, pabrik yang memproduksi berbagai jenis ban itu telah melaporkan penutupan pada Senin lalu.

"Mereka melaporkan ke kami itu hari Senin, 15 Januari," ucapnya.

1.170 karyawan kena PHK

Baca juga: Pabrik Ban di Cikarang Tutup, 1.170 Karyawan Terkena PHK

Nur mengungkapkan, ribuan karyawan di pabrik ban tersebut terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) imbas penutupan perusahaan.

"1.170 orang (kena PHK)," ungkap Nur.

Mayoritas karyawan yang terkena PHK, kata Nur, merupakan karyawan tetap. Namun, mereka belum melapor ke Disnaker.

Meski belum ada laporan, Nur mengatakan, pihaknya tetap terbuka untuk berkomunikasi dengan para pekerja PT Hung-A Indonesia yang terkena PHK.

Sebab itu, Disnaker Kabupaten Bekasi masih menunggu perkembangan dari pihak perusahaan.

"Kemarin dari temen temen BLK didampingi DPC sudah meminta waktu ke Pak Kadis dengan saya menyampaikan update perkembangan kondisi di perusahaan," kata dia.

Baca juga: Pajak Hiburan Naik 40 Persen, Pekerja Kelab Malam di Kemang Khawatir Di-PHK

Sejauh ini, lanjut Nur, pihaknya telah menerima informasi bahwa perusahaan akan membuat beberapa pertemuan untuk menyelesaikan hak-hak karyawan.

"Saat ini kami lebih fokus ke karyawan tapi memang mereka infonya masih pengin ada proses pertemuan-pertemuan dalam rangka menyelesaikan hak karyawan," tutur Nur.

Sebagai informasi, PT Hung-A Indonesia didirikan pada 1991 berdasarkan akumulasi teknologi.

Dikutip dari laman resminya, perusahaan ini memproduksi berbagai jenis produk ban dan tabung.

Pabrik di Cikarang itu merupakan basis utama manajemen global Hung-A Group.

Hung-A Group sendiri berasal dari Gyeongsangnam-do, Korea Selatan yang membawahi perusahaan trim, bemper, cetakan, dan saluran mobil.

Baca juga: Profil Pabrik Ban di Cikarang yang Tutup dan PHK 1.500 Karyawan

PT Hung-A Indonesia selama ini telah mengekspor lebih 70 persen dari seluruh produksi ke Eropa.

Perusahaan ini juga telah mengirimkan produk ke Dunlop Ltd yang merupakan perusahaan pencipta ban, sejak perusahaan tersebut ada di Indonesia.

Di pasar domestik, PT Hung-A Indonesia bermitra dengan beberapa perusahaan Indonesia.

(Tim Redaksi: Firda Janati, Nursita Sari, Fabian Januarius Kuwado)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di 'Busway', Polisi Masih Selidiki

Selebgram Zoe Levana Terobos dan Terjebak di "Busway", Polisi Masih Selidiki

Megapolitan
Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Terobos Busway lalu Terjebak, Selebgram Zoe Levana Bakal Diperiksa

Megapolitan
Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Sulitnya Ungkap Identitas Penusuk Noven di Bogor, Polisi: Pelaku di Bawah Umur, Belum Rekam E-KTP

Megapolitan
Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Sendi Sespri Iriana Diminta Jokowi Tingkatkan Popularitas dan Elektabilitas untuk Maju Pilkada Bogor

Megapolitan
Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Terlibat Jaringan Gembong Narkoba Johan Gregor Hass, 6 WNI Ditangkap

Megapolitan
Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Bikin Surat Perjanjian dengan Jakpro, Warga Sepakat Tinggalkan Rusun Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Siswi SLB Diduga Dicabuli di Sekolah hingga Hamil, Orangtua Cari Keadilan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Warga Lihat Ibunda Furqon Ketua Tani Kampung Susun Bayam Hendak Dibawa Paksa Saat Penggerudukan

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 22 Mei 2024

Megapolitan
Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Pengemudi Ojol di Marunda Dibegal dan Motor Dibawa Kabur, Polisi Buru Pelaku

Megapolitan
Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Remaja di Depok Dibacok Gangster, Polisi: Pelaku Salah Sasaran

Megapolitan
Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Mau Maju Pilkada Bogor, Sespri Iriana Dinasihati Jokowi Tidak Buru-buru Pilih Partai

Megapolitan
Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk 'Busway' di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Mobil Selebgram Zoe Levana Masuk "Busway" di Pluit, Kadishub: Bisa Ditilang dan Denda Rp 500.000

Megapolitan
Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Ketika Warga Dipaksa Angkat Kaki dari Kampung Susun Bayam...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com