Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penelusuran Bawaslu, Iklan Videotron Anies Diturunkan karena Ada Pelanggaran Kontrak

Kompas.com - 20/01/2024, 09:01 WIB
Firda Janati,
Krisiandi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Penyebab iklan kampanye calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, yang terpasang di videotron depan Grand Metropolitan Mall Bekasi akhirnya terungkap.

Sebelumnya, ada lima videotron yang menampilkan wajah Anies berada di depan GMM, tepatnya di bahu Jalan KH Noer Ali, Senin (15/1/2024).

Namun, belum sehari ditayangkan, videotron capres nomor urut 1 itu sudah "ditakedown". Kelima LED videotron itu kini hanya menampilkan promosi pemasangan iklan.

"Best spot for your ads, call us (tempat terbaik untuk iklan, hubungi kami," tulis iklan di videotron tersebut.

Masalah perjanjian kontrak

Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Bekasi telah melakukan penelusuran awal berkait persoalan iklan kampanye videotron Anies itu.

Menurut Ketua Bawaslu Kota Bekasi Vidya Nurrul Fathia, penyebab videotron Anies disetop penayangannya oleh pihak manajemen PT Metropolitan Land atau Metland karena tidak sesuai dengan isi kontrak.

Baca juga: Misteri Lenyapnya Videotron Kampanye Anies di Bekasi

"Memang murni dari manajemen Metland, karena tidak sesuai dari isi perjanjian dari kontrak," kata Vidya kepada wartawan di Gedung Bawaslu Kota Bekasi, Jumat (19/1/20224).

Vidya mengatakan, videotron itu berdiri di lahan milik Metland. Videotron itu lalu disewakan ke pihak ketiga (vendor) atau perusahaan pengiklan.

Perjanjian awal

Ketua Bawaslu Kota Bekasi Vidya Nurrul Fathia saat ditemui awak media di Gedung Bawaslu Kota Bekasi, Rabu (10/1/2023).KOMPAS.com/FIRDA JANATI Ketua Bawaslu Kota Bekasi Vidya Nurrul Fathia saat ditemui awak media di Gedung Bawaslu Kota Bekasi, Rabu (10/1/2023).
Vidya berujar, dalam kontrak disebutkan manajemen Metland dan vendor bersepakat videotron hanya diperuntukan untuk produk komersial.

"Perjanjiannya disewakan ke pihak ketiga ke vendor dari manajemen Metlandnya sendiri, yaitu peruntukkannya videotron tersebut untuk iklan komersial, bukan untuk berbau politik maupun kampanye," jelasnya.

Vidya mengatakan, pihaknya telah mengetahui perusahaan pengiklan tersebut. Namun, belum bisa diungkap kepada publik.

Baca juga: Misteri Lenyapnya Videotron Anies di Bekasi Terungkap, Vendor Diduga Langgar Kontrak Komersial

"Ada, nanti akan segera kami informasikan jika memang kami sudah melakukan penelusuran ya, penelusuran secara duduk bersama," ucapnya.

Rencananya, Bawaslu bakal melakukan penelusuran terhadap perusahaan pengiklan untuk meminta klarifikasi.

"Dari penelusuran awalnya nanti kami tindaklanjuti lagi ke vendor, nanti akan kami lakukan klarifikasi juga penelusuran," ucap Vidya.

Tak ada intervensi Pemkot Bekasi


Vidya menuturkan, menurut keterangan dari pihak manajemen bahwa penyetopan itu tidak berkaitan dengan adanya intervensi dari Pemerintah Kota Bekasi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan 'OTT'

Warga Boleh Buang Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu pada Pagi Hari, Petugas Bakal Lakukan "OTT"

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com