JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan suami istri lanjut usia, S (80) dan T (74), disebut sudah menetap di lapak dekat tembok SPBU Tebet, Jakarta Selatan, sekitar tiga tahun terakhir.
S, T, dan anak perempuan mereka berinisial D (35), tewas di tempat usai tembok SPBU di Jalan Tebet Barat Dalam Dua roboh, Minggu (21/1/2024) siang.
"Mereka tinggal di situ sudah sekitar tiga tahun, di tenda," ungkap saudara korban, Doni (74), di lokasi.
Doni melanjutkan, lapak tersebut menempel dengan tembok SPBU. Sehari-hari, S dan T menggunakan lapak itu untuk membuka warung makan.
Baca juga: Keluarga Korban Tembok Roboh di Tebet Sempat Marah, Dikira Dapat Berita Bohong
Sebelumnya, S dan T memiliki rumah di sekitar lokasi. Mereka sudah menetap sejak 1970-an.
Doni tidak mengetahui alasannya, tetapi mereka berdua menjual rumah itu.
Kemudian, S dan T kerap berpindah-pindah lokasi kontrakan sebelum akhirnya menetap di lapak dekat SPBU itu.
"Daripada tidur di situ, mau saya carikan kosan. Mau saya bawa, eh namanya sudah takdir, jadinya begitu (meninggal)," ujar Doni.
Baca juga: Anak Korban Tembok Roboh di Tebet Sempat Bertemu untuk Beri Makan dan Obat
Minggu siang adalah hari terakhir Doni bertemu dengan saudaranya. Sejak sekitar pukul 08.00 WIB, ia sudah mengunjungi S dan T.
Namun, ia memutuskan untuk pulang pada siang hari. Beberapa saat kemudian, Amry (41), salah satu anak S dan T berkunjung ke lapak orangtuanya.
Ia datang untuk memberi makan sang ibunda, T, dan membantunya meminum obat.
Tidak lama, adik perempuan Amry yaitu D datang bersama anaknya, MF (9). Amry pamit untuk mengunjungi teman-temannya.
Baca juga: Sebelum Tewas, 3 Korban Tembok Roboh di Tebet Sempat Bertemu Keluarga Lainnya
Kemudian, Amry mendapat kabar bahwa keluarganya tertimpa tembok. Ia pun bergegas menghubungi Doni.
"Beberapa saat kemudian saya ditelepon keponakan saya (Amry). Saya ditelepon, katanya temboknya roboh," ucap Doni.
Doni marah karena merasa dibohongi. Pasalnya, beberapa saat sebelumnya, ia baru saja mengunjungi S dan T.
"Saya marah. Gimana sih perasaan saya, baru dari situ langsung ditelepon mereka ketiban tembok?" ucap Doni.
Namun, ia lekas meredam amarahnya dan bergegas ke tempat S dan T. Doni melihat, tembok sudah roboh dan nyawa tiga keluarganya tidak terselamatkan.
Baca juga: 3 Korban yang Tewas Tertimpa Tembok Roboh di Tebet adalah Keluarga
"Enggak tahunya benar. Mereka ketiban tembok. Yang meninggal S, T, dan D. Yang selamat cuma anaknya D, MF," ungkap Doni.
Sebelumnya, seorang ayah, ibu, dan anak perempuan tewas di tempat akibat insiden tersebut.
Mereka diketahui sering berdagang di jalan tersebut. Saat peristiwa terjadi, kebetulan mereka sedang tidak berdagang, tetapi sedang duduk-duduk di sana.
Pengamatan di lokasi kejadian, tembok yang roboh memiliki panjang sekitar 50 meter. Tingginya sekitar tiga meter.
Tembok itu roboh bukan ke arah SPBU, melainkan ke arah luar, yakni ke jalanan permukiman.
Baca juga: Tembok Roboh di Tebet, 3 Orang Meninggal Dunia, 1 Luka-luka
Tembok diketahui berbahan bata merah dan semen. Terdapat tulang besi di beberapa bagian dan tampak patah.
Ketiga jenazah sudah dibawa ke RSCM pukul 14.26 WIB, sementara korban yang selamat telah lebih dulu dibawa ke RSUD Tebet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.