Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Berantas Ojol Bandel Penyebab Kemacetan di Pasar Minggu, Bikin Lay Bay dan Tutup Pelintasan Kereta

Kompas.com - 23/01/2024, 08:12 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

“Ya kami rutin melakukan 'penggebahan' (gertak atau halau). Tetapi, ya mereka pasti kembali. Karena, adanya stasiun, banyak masyarakat yang menggunakan ojol,” ujar Bernard saat dihubungi Kompas.com, Senin (22/1/2024).

Oleh karena itu, Bernad menyampaikan bahwa Dinas Perhubungan mengusulkan kepada pihak PT KAI untuk membuat lay bay.

Baca juga: Banyak Ojol “Ngetem” di Depan Stasiun Pasar Minggu, Pemkot Jaksel Rencanakan Buat Lay Bay

“Kami sudah berkoordinasi dengan PT KAI agar dibuat lay bay jalan di depan pintu masuk Stasiun Pasar Minggu. Namun kewenangan ada di Dinas Bina Marga,” kata Bernad.

Wacana penutupan palang kereta api

Di sisi lain, Bernad menekankan bahwa keberadaan ojol yang memakan bahu Jalan Raya Pasar Minggu bukan satu-satunya penyebab kawasan Stasiun Pasar Minggu.

Kendati demikian, penyebab lain kemacetan arus lalu lintas yang lain adalah keberadaan palang kereta api di dekat Stasiun Pasar Minggu.

“Dishub melalui wali kota juga sudah meminta abar perlintasan sebidang kereta api itu ditutup. Tetapi, hingga saat ini belum terealisasi,” ucap Bernad.

Baca juga: Penutupan Pelintasan Dekat Staius Pasar Minggu Belum Terealisasi, Dishub: Itu Kewenangan PT KAI

“Penutupan perlintasan sebidang itu langsung bapak wali kota yang meminta ke pihak PT KAI, karena man kewenangan dari pihak KAI,” pungkas dia melanjutkan.

Berkait permohonan ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan telah membahas dan mengkaji dalam sebuah rapat.

“Tapi belum terealisasikan sampai saat ini,” ungkap Bernad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Pelajar SMK Lingga yang Selamat dari Kecelakaan Tiba di Depok, Disambut Tangis Orangtua

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com