Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Baliho Caleg PSI di Cakung: Benjol dan Terasa Sakit pada Jahitan di Kepala

Kompas.com - 24/01/2024, 06:27 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga bernama Zubaidah (45) mengungkapkan, tubuhnya masih terasa sakit imbas kecelakaan tunggal pada Senin (22/1/2024).

Zubaidah dan adiknya, Ani (43), terjatuh dari motor karena baliho milik calon anggota legislatif (caleg) DPR RI asal Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Ilma Sovri Yanti Ilyas.

"Sekarang kondisi saya masih ada rasa sakit (pada tubuh) dan sakit kepala. Benjolnya saja masih sakit," kata dia kepada Kompas.com di kediamannya di Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (23/1/2024).

Baca juga: Imbas Baliho Caleg PSI Roboh di Cakung, Pengendara Motor Luka, Kepala Dijahit

Ani dan Zubaidah terjatuh dari motor saat melintas di Jalan KRT Radjiman Widyodiningrat, Cakung, Jakarta Timur, Senin siang.

Mereka menghindari motor yang mengerem mendadak karena baliho caleg tersebut roboh. Karena oleng, mereka menabrak bambu pada baliho sampai jatuh dan terluka.

Ani selaku pengemudi mogor mengalami lecet pada dengkul kiri dan jari-jari kaki kanan.

Sementara Zubaidah mengalami benjol dan luka terbuka pada kepalanya. Ia dan adiknya dibawa ke klinik untuk diobati.

Baca juga: Korban Baliho PSI di Cakung: Caleg Ada Itikad Baik, Ada Pertanggungjawaban...

"Dokter bilang, nanti dilihat pas kontrol (untuk pengobatan) selanjutnya gimana. Ini yang benjol, kalau masih sakit apa gimana, disuruh rontgen," ucap Zubaidah.

Saat ditangani dokter pada Senin siang, benjol pada kepalanya sudah terasa sakit, sementara bagian yang dijahit tidak.

Jahitan pada kepala Zubaidah baru terasa nyeri sepanjang Selasa. Ia menduga, jahitan tidak terasa sakit pada Senin karena diberi obat.

Pada Jumat (26/1/2024) mendatang, Zubaidah harus kembali ke dokter untuk memeriksakan jahitannya, serta mengetahui apakah ia memerlukan tindakan lanjutan.

Baca juga: Caleg PSI Biayai Pengobatan Korban yang Tertimpa Baliho di Cakung

Terkait biaya pengobatan, Ani mengungkapkan bahwa seluruhnya ditanggung oleh Ilma.

Ilma menuturkan hal tersebut saat berkunjung ke rumah para korban untuk meminta maaf dan bertanggung jawab, Senin.

"Kami dibiayai untuk pengobatan dan kontrol jahitan di kepala Zubaidah hari Jumat nanti. Katanya kalau ada pengobatan yang lebih serius, silakan hubungi lagi," ucap Ani dalam kesempatan yang sama.

Selain itu, biaya yang Ani dan Zubaidah keluarkan saat berobat usai terjatuh juga diganti oleh Ilma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com