Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jalan di Persimpangan Dadap Rusak, Warga Duga karena Sering Dilalui Truk

Kompas.com - 24/01/2024, 19:27 WIB
Baharudin Al Farisi,
Jessi Carina

Tim Redaksi


TANGERANG, KOMPAS.com - Warga Dadap bernama Masud (65) menduga jalanan di Persimpangan Dadap rusak karena banyak truk-truk bermuatan tanah merah yang lalu-lalang.

“Lama sih (terakhir dibenarkan Jalan Perancis ini), sekitar lima atau enam tahun lalu. Ya jalan begini saja. Soalnya mobilnya (truk) gede-gede di sini, tanah merah semua,” ungkap Masud saat ditemui Kompas.com di Jalan Perancis, Dadap, Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (24/1/2024).

Kata Musad, truk-truk tersebut datang ke Dadap dari berbagai macam daerah.

Baca juga: Baru Beberapa Bulan Diperbaiki, Aspal Jalan Raya Dadap Kembali Rusak

“Itu dari Bogor, dari Karawang, Tangerang juga banyak. Iya, termasuk (proyek pembangunan) Pantai Indah Kapuk (PIK) 2,” imbuh Musad.

Di Jalan Raya Perancis, tepatnya di depan Klinik Utama Dadap Putih, terdapat sebuah lubang berukuran besar dengan diamater berkisar 10 sentimeter dan kedalaman 3 sampai 4 sentimeter.

Meski tidak hujan, lubang tersebut digenangi air berwarna cokelat.

Aspal Jalan Perancis hampir tidak terlihat. Sebab, yang berlubangan adalah beton coran.

Sementara itu, Jalan Raya Dadap aspalnya masih tampak. Tetapi, aspal yang gompal tersebut membuat jalananan menjadi bergelombang.

Baca juga: Warga Keluhkan Jalan Rusak di Simpang Dadap Tangerang, Bahayakan Pengendara Motor

Kondisi kedua jalan di Persimpangan Dadap ini membuat para pengendara motor berkendara penuh hati-hati.

Mereka selalu menarik rem atau berupaya menghindar dan mencari celah demi melintasinya.

“Kalau dibilang terganggu, ya terganggu. Cuma, mau bagaimana lagi? Ya kita istilahnya hidup di jalan. Walaupun didemo, ya begitu-begitu saja. Sudah bosan protes,” kata Musad.

Meski harapanan sudah setipis tisu, ia tetap menginginkan jalanan di Persimpangan Dadap rapi.

“Ya sebenarnya ada harapan, pingin diperbaiki, pingin bagus,” pungkas Musad.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com