Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Khawatir Pencabulan Anak TK di Ciracas Terulang, Ketua RT dan Keluarga Korban Langsung Cari Pelaku

Kompas.com - 25/01/2024, 07:55 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT Sumarsono (62) mengaku bahwa ia dan keluarga korban pencabulan berinisial S (6) langsung memburu terduga pelaku karena khawatir.

Adapun, S diduga dicabuli anak laki-laki berusia 14 tahun di pinggir Kali Cipinang, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (23/1/2024) sore.

"Kami inisiatif mencari pelaku karena tidak ingin kejadian seperti ini terulang," kata Sumarsono di Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (24/1/2024).

Pencarian terhadap pelaku dilakukan usai Sumarsono menerima barang bukti berupa rekaman dan foto dari seorang saksi.

Baca juga: Bocah SMP Diduga Cabuli Anak TK di Pinggir Kali Cipinang, Terekam Kamera Warga

Saksi peristiwa itu merupakan seorang perempuan hamil yang sedang mencuci baju di lantai dua rumahnya.

Kebetulan terdapat jendela yang menghadap langsung ke kebun kosong di belakang rumahnya, di mana lokasi pencabulan terjadi.

"Saksi merekam dan memfoto mereka untuk barang bukti, untuk mengetahui itu (pelaku) anak siapa," ujar Sumarsono.

Sumarsono baru diperlihatkan barang bukti itu sekitar pukul 19.00 WIB. Ia mengenali wajah S, tetapi asing terhadap terduga anak laki-laki itu.

Ia bergegas memberi tahu keluarga korban dan menghubungi Unit PPA Polres Metro Jakarta Timur.

Mencari ke Depok

Dalam video yang direkam saksi, terduga pelaku dan korban meninggalkan lokasi usai diteriaki saksi.

Namun, untuk pelaku, ia berjalan santai di atas turap kali. Wajahnya terpampang jelas karena ia berjalan sambil menengok ke arah kamera sebelum menghilang di balik pepohonan.

Berbekal cuplikan wajahnya, Sumarsono dan keluarga S mencari informasi di sekitar lokasi kejadian.

"Karena berupaya mencari pelaku, ternyata ada yang mengenali wajahnya dan orangtuanya. Kami mengunjungi rumah pelaku di Depok," ucap dia.

Baca juga: Bocah SMP Diduga Cabuli Anak TK di Ciracas, Saksi Tak Dengar Suara Minta Tolong

Namun, terduga pelaku tidak ada. Sumarsono dan keluarga korban hanya bertemu dengan orangtua pelaku.

Saat dimintai keterangan, keluarga terduga pelaku mengakui bocah laki-laki yang wajahnya terekam di kamera saksi adalah anak mereka.

"Akhirnya, mereka bilang, kalau kasus mau ditangani Polres, ya silakan," ucap Sumarsono.

Sumarsono dan keluarga korban merasa lega. Orangtua terduga pelaku bijak dan menyerahkan kasus untuk ditangani pihak berwajib.

Selanjutnya, orangtua pelaku menghubungi anaknya dan menyuruh agar lekas pulang. Namun, ia tidak langsung diamankan. Upaya mediasi masih dilakukan.

"Sampai jam 00.00 WIB lakukan mediasi. Setelah itu, polisi mengajak ke Polres. Saya, teman saya, dan korban juga ke sana. Saya diperiksa sebagai pengurus lingkungan," tutur Sumarsono.

Baca juga: Bocah SMP Diduga Cabuli Anak TK di Pinggir Kali Cipinang, Korban dan Pelaku Disebut Tak Saling Kenal

Sebelumnya, S diduga dicabuli oleh anak SMP itu pada Selasa sekitar pukul 16.00 WIB.

Aksi direkam dan difoto oleh seorang saksi yang rumahnya berada di atas lokasi kejadian.

Saksi mengaku, ia hanya bisa merekam dan meneriaki terduga pelaku karena sedang hamil. Posisinya berada cukup jauh dari lokasi kejadian.

Terduga pelaku dan korban kabur sendiri. Barang bukti diberikan kepada Sumarsono.

Sumarsono langsung melapor ke keluarga korban dan Unit PPA Polres Metro Jakarta Timur. Pada saat yang sama, upaya pencarian identitas terduga pelaku dilakukan.

Terduga pelaku berhasil diidentifikasi dan orangtuanya diketahui. Orangtua anak laki-laki itu kooperatif dan menyerahkan kasus untuk diselesaikan oleh polisi.

Berdasarkan informasi terakhir yang Sumarsono peroleh, terduga pelaku masih berada di Polres Metro Jakarta Timur untuk dimintai keterangan sejak Selasa malam.

Sementara korban disebut akan melakukan visum. Namun, ia belum menerima kabar lebih lanjut dari keluarga korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com