JAKARTA, KOMPAS.com - Pengguna moda transportasi kereta api diprediksi mengalami peningkatan pada 2024.
Untuk menghadapi lonjakan penumpang itu, PT Kereta Api Indonesia (KAI) diminta untuk melakukan sejumlah persiapan. Salah satunya menambah rangkaian kereta api.
“KAI tentunya harus menambah progresi perjalanan. Di sisi lain, ada gerbong yang harus ditambah. Gerbong atau rute itu masih kurang, terutama yang jarak jauh,” kata pengamat transportasi Djoko Setidjowarno saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/1/2024).
“Ini kan mau nambah yang Banyuwangi, menghidupkan kembali KA Banjar. Ya memang ada penurunan di Argo Prahayangan, karena ada kereta cepat, tapi ya masih biasa aja,” lanjutnya.
Baca juga: Pengap di KRL, Penumpang Pernah sampai Buka Jendela Kereta
Menurut Djoko, seiring bertambahnya penumpang, kualitas pelayanan KAI sejauh ini sudah cukup baik.
“Intinya KAI itu unggulan layanannya sudah bagus. Jadi orang enggak khawatir. Banyak inovasinya,” jelas Djoko.
Namun, Djoko menyarankan agar KAI bisa menambah ruang-ruang tunggu di tiap stasiun besar untuk meminimalisir tindak kriminalitas.
“Stasiun itu kan, apalagi stasiun besar, biasanya mereka harus menambah tempat ruang tunggu. Kalau eksekutif sudah cukup. Kalau ekonomi, sekarang sudah bisa diatur. Nah tiap stasiun besar itu harus ada ruang tunggu khusus, biar lebih aman dan nyaman,” tutur Djoko.
Baca juga: Keluhan Penumpang di Stasiun Transit Manggarai: Peron Berubah-ubah dan KRL Sering Berhenti Lama
Sebagai informasi, lonjakan penumpang kereta api mulai terlihat sejak 1 Januari 2024.
Untuk keberangkatan dari Stasiun Gambir tercatat sebanyak 10.765 penumpang dengan 40 perjalanan KA dan di Stasiun Pasar Senen 21.317 penumpang dengan 34 perjalanan KA.
Sementara, untuk commuter line kereta api Jakarta Kota-Bogor diperkirakan menguasai 60 persen pasar KAI secara keseluruhan.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang tersebut, KAI sudah mengimpor tiga rangkaian kereta (trainset) KRL yang bakal datang dalam tahun ini. Tiap tangkaian tersebut terdiri atas 12 kereta.
Baca juga: Murah dan Bebas Macet, Alasan KRL Jadi Andalan Warga Jabodetabek meski Berdesakan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.