JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan remaja di Jakarta Timur yang ditangkap karena hendak tawuran rupanya urunan untuk membeli sejumlah celurit.
“Mereka membeli celurit ini, jadi, urunan mereka, iuran dari uang-uang yang diberikan oleh orangtuanya, mereka simpan untuk membeli celurit,” ungkap Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, Senin (5/2/2024).
Dalam jumpa pers di Polres Jakarta Timur ini, Lilipaly menunjukkan celurit yang disita untuk dijadikan barang bukti.
Baca juga: 2 Pelajar SMP dan SMA Dicoret dari Daftar Penerima KJP karena Tawuran di Pasar Rebo
Menurut dia, harga celurit-celurit tersebut berbeda-berbeda, sesuai dengan ukuran.
“Kalau untuk alatnya, ada yang Rp 500.000, ada yang Rp 700.000, ada yang Rp 300.000, tergantung panjangnya. Jadi, urunan mereka. 'oh kita mau beli alat perang, alat tawuran, kita beli celurit'. Jadi ada harganya,” ujar Lilipaly.
“Tergantung panjang dan besarnya. Ini tajam semua rekan-rekan. Ini kalau kena leher, selesai kita, putus,” lanjutnya.
Selain celurit, polisi juga menyita sejumlah golok atau parang, stik golf, bom molotov, air keras, ponsel, dan minuman keras.
Lilipaly berjanji, polisi menyelidiki pihak-pihak yang membuat atau menjual senjata tajam tersebut.
“Inilah, Polres Metro Jakarta Timur sedang berusaha untuk mengungkap para pelaku yang menjual air keras dan sebagainya,” tutur Lilipaly.
Baca juga: 20 Orang yang Hendak Tawuran di Jaktim Masih di Bawah Umur, 2 Remaja Bikin Bom Molotov
Diberitakan sebelumnya, Polres Metro Jakarta Timur menangkap 20 orang yang hendak melakukan tawuran di Jakarta Timur pada Minggu (4/2/2024) dini hari.
Penangkapan terhadap 20 orang ini bermula saat salah satu pelaku merekam kegiatan apel malam anggota Polres Metro Jakarta Timur pads Sabtu (3/2/2024) malam.
Polisi yang curiga dengan aksi perekaman tersebut langsung menghampiri pelaku dan mengecek isi ponsel.
Ternyata pelaku mengirim pesan ke sebuah grup dengan kalimat, “kita jangan bergerak dulu, angin lagi kencang.”
Berdasarkan hasil interogasi, diksi “angin” ini adalah sebuah kode yang kerap digunakan oleh pelaku untuk ditujukan kepada polisi.
Sebelum ditangkap, para pelaku sudah janjian untuk tawuran di sebuah tempat yang telah disepakati.
Baca juga: “Angin Lagi Kencang” Jadi Kode Pelaku Tawuran soal Keberadaan Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.