Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mewaspadai Ratusan TPS Rawan hingga Sangat Rawan Konflik di Jakarta

Kompas.com - 06/02/2024, 07:36 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan tempat pemungutan suara (TPS) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) pada 14 Februari mendatang tercatat rawan konflik hingga sangat rawan.

Kepolisian Resor Metro (Polres) Jakarta Timur saja memetakan ada 231 TPS di wilayah hukumnya rawan terjadinya konflik, bahkan sembilan di antaranya berkategori sangat rawan.

"Dari 231 TPS, sembilan TPS diantaranya masuk kategori sangat rawan, sementara 222 TPS masuk kategori rawan," kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly , Jatinegara, dilansir dari Antara, Senin (5/2/2024).

Baca juga: BPBD dan KPU Masih Sinkronisasi Data TPS Rawan Banjir di Jakarta

Namun, Nicolas tidak bisa menjelaskan wilayah mana saja yang masuk kategori sangat rawan dan rawan konflik di Jakarta Timur.

Kendati demikian, dia menuturkan pemetaan kerawanan TPS berdasarkan jumlah kekuatan partai politik (parpol) berimbang, masuk ke dalam permukiman kumuh (slum area), dan warganya sering terlibat konflik.

Polres Metro Jakarta Jaktim mencatat, sisanya sekitar 8.000 lebih TPS masuk kategori tidak rawan konflik (kondusif).

Kategori sangat rawan konflik

Di sisi lain, Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya mencatat terdapat 53 yang termasuk kategori TPS sangat rawan dari total 65.495 lokasi.

Baca juga: Ada 21 TPS Khusus di Jakarta Pusat pada Pemilu 2024

“TPS tersebut diklasifikasikan menjadi tiga kategori, yaitu TPS kurang rawan 63.854, TPS rawan 1.548, dan TPS sangat rawan 53,” kata Suyudi, Selasa (30/1/2024).

Namun, dia tidak memerinci terkait apa saja jenis kerawanan yang dihadapi saat pengamanan di TPS wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, klasifikasi TPS dibagi berdasarkan geografis.

"TPS yang kurang rawan, rawan, dan rawan dinilai dari kriteria pertimbangan kondisi geografis dan kondisi sosial demografi. Itu pertimbangannya," ucap Ade.

Baca juga: Ada 7.000 Pemilih Difabel di Jakarta Pusat, TPS Wajib Menyesuaikan

Ribuan personel dikerahkan

Polres Metro Jaktim mengerahkan 2.000 personel untuk mengamankan tahapan pemilu, termasuk di TPS, dengan pola pengamanan berdasarkan tingkat kerawanannya.

Menurut Nicolas, anggotanya sudah melakukan pengamanan melekat selama 24 jam, dari mulai pengamanan logistik berupa kotak suara.

Kemudian, pengamanan surat suara bersama petugas pemilihan kecamatan (PPK) dan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).

"Hingga nantinya pengamanan TPS saat pencoblosan hingga perhitungan suara," ujar Nicolas.

Halaman:


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com