Akhirnya, Azis dan para guru berinisiatif meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menjadikan Pesantren Asshiddiqiyah sebagai TPS khusus.
"Kami bertemu dengan KPU dan kami sampaikan, 'bisa enggak pesantren kita adakan tempat khusus karena lumbung suaranya banyak?'. Akhirnya dari KPU mengajukan dan dapat lah di tahun ini," tutur dia.
Kata Azis, terdapat 239 peserta pemilih yang terdaftar di TPS khusus ini.
Awalnya, mereka masuk kategori daftar pemilih tambahan (DPTb). Kini mereka telah terdaftar sebagai daftar pemilih tetap (DPT).
"Ada 239 peserta pemilih. Mereka KTP non-Jakarta, tapi sudah berstatus DPT," ungkap Azis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.