Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terlindas Truk Beras, Pelajar di Pulogadung Awalnya Hendak Menyalip

Kompas.com - 13/02/2024, 11:20 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Siswa SMA berinisial AKF yang tewas di Pulogadung, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024) pagi, rupanya sedang menyalip truk beras yang melindasnya.

"Saat mendahului, diduga pengemudi motor kurang berhati-hati, sehingga kendaraannya oleng dan terjatuh," tutur Kanit Laka Satlantas Satwil Jakarta Timur Iptu Darwis Yunarta saat dihubungi, Selasa (13/2/2024).

Adapun, AKF sedang melintasi Jalan Bekasi Timur Raya wilayah Pisangan Timur, Pulogadung, sekitar pukul 06.30 WIB.

Di tengah perjalanan menuju sekolah, ia terlindas truk beras tepat di seberang Rutan Cipinang, Cipinang Muara, Jatinegara.

Baca juga: Diduga Terpeleset, Pengendara Motor Tewas Terlindas Truk Beras di Pulogadung

Sementara itu, truk beras berpelat G yang dikendarai EAE (31) sedang melintas menuju Pasar Induk Beras Cipinang usai berputar di depan Lapas Cipinang.

Saat motor AKF oleng dan terjatuh, korban terlempar ke sebelah kiri dan masuk ke kolong truk beras itu.

"Korban terlempar dan tergilas ban kiri belakang truk yang berjalan searah. Akibatnya, korban terluka berat dan meninggal dunia di TKP (tempat kejadian perkara)," terang Darwis.

Luka yang dialami AKF berada pada bagian kepala. Ia langsung dievakuasi ke RS Cipto Mangunkusumo.

Pada hari yang sama, AKF dijemput pihak keluarga untuk langsung dimakamkan.

Baca juga: Apsifor Pastikan Kekasih Tamara Tyasmara Tak Alami Gangguan Jiwa

Sedangkan EAE, ia bersama surat-surat berkendara dan truknya, serta motor milik korban dibawa ke Kantor Satlantas Wilayah Jakarta Timur.

"Sopir masih kami periksa dan diamankan di kantor, barang bukti juga masih diamankan," pungkas dia.

Sebelumnya, AKF terlibat kecelakaan lalu lintas sehingga meninggal dunia di tempat.

Saksi mata bernama Darsa (40) menduga, AKF tergelincir karena tinggi jalan biasa dan jalur Transjakarta berbeda.

"Kayaknya karena kagok tinggi jalannya berbeda, jadinya kepleset dan terguling ke kolong truk," ujar dia di lokasi kejadian, Senin.

Baca juga: Fakta-fakta Sosok Yudha Arfandi: Tak Punya Kualifikasi Melatih Renang, Sering Dititipi Anak Tamara Tyasmara

Darsa tidak mengetahui pasti posisi motor itu berada dan ke arah mana korban melaju.

Namun, berdasarkan penuturan pengendara motor lainnya yang berhenti saat peristiwa terjadi, motor terpeleset.

Sebab, tinggi jalur Transjakarta atau jalur paling kanan Jalan Bekasi Timur Raya, baik di wilayah Pisangan Timur maupun Cipinang Muara, sama-sama tidak rata.

Jalur Transjakarta di dua jalan raya itu lebih tinggi daripada jalan biasa.

"Posisinya, truk di jalur paling kanan karena mau naik ke flyover. Motornya kayaknya kepeleset karena jalanan enggak rata. Truknya bermuatan berat, jadinya enggak bisa pakem ngeremnya, jadinya pengendara motor kehantam," ujar Darsa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Disdik DKI Akui Kuota Sekolah Negeri di Jakarta Masih Terbatas, Janji Bangun Sekolah Baru

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Positif Sabu

Megapolitan
Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Kondisi Siswa SMP di Jaksel yang Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah Sudah Bisa Berkomunikasi

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Polisi Gadungan di Jaktim Palak Pedagang dan Warga Selama 4 Tahun, Raup Rp 3 Juta per Bulan

Megapolitan
Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Pelajar dari Keluarga Tak Mampu Bisa Masuk Sekolah Swasta Gratis Lewat PPDB Bersama

Megapolitan
Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi 'Pilot Project' Kawasan Tanpa Kabel Udara

Dua Wilayah di Kota Bogor Jadi "Pilot Project" Kawasan Tanpa Kabel Udara

Megapolitan
Keluarga Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Keluarga Korban Begal Bermodus "Debt Collector" Minta Hasil Otopsi Segera Keluar

Megapolitan
Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Masih di Bawah Umur, Pelaku Perundungan Siswi SMP di Bogor Tak Ditahan

Megapolitan
Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Polisi Gadungan di Jaktim Tipu Keluarga Istri Kedua Supaya Bisa Menikah

Megapolitan
Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan 'Study Tour'

Ini Berkas yang Harus Disiapkan untuk Ajukan Uji Kelayakan Kendaraan "Study Tour"

Megapolitan
Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Siswa SMP Lompat dari Gedung Sekolah, Polisi: Frustasi, Ingin Bunuh Diri

Megapolitan
5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

5 Tahun Diberi Harapan Palsu, Sopir Angkot di Jakut Minta Segera Diajak Gabung ke Jaklingko

Megapolitan
Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com