Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Penyebab Mayat Tanpa Identitas Tersangkut di Selokan Cakung

Kompas.com - 13/02/2024, 14:54 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mendalami penyebab mayat tanpa identitas tersangkut di selokan sebuah pabrik di Kawasan Industri Pulogadung, Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024) sore.

"Masih kami dalami," ujar Kapolsek Cakung Kompol Panji Ali Candra saat dihubungi, Selasa (13/2/2024).

Baca juga: Mayat Laki-laki Tanpa Identitas Ditemukan Tersangkut di Selokan Cakung

Pihaknya mendalami kemungkinan mayat itu terbawa aliran selokan atau banjir sampai ke selokan itu, atau dibuang.

Sebab, selokan tersebut hanya selebar sekitar satu meter. Aliran airnya juga tidak begitu deras.

Selain itu, mayat berjenis kelamin laki-laki itu tertimbun sampah saat ditemukan saksi, yaitu satpam pabrik berinisial AR (31) dan FH (34).

Namun, berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), Senin sekitar pukul 16.00 WIB, tidak ada tanda-tanda kekerasan di sekujur tubuh mayat tersebut.

Olah TKP dilakukan oleh jajaran Polsek Cakung dan Tim Inafis Polres Metro Jakarta Timur.

"Untuk tanda-tanda kekerasan, tidak ditemukan di tubuh korban," jelas Panji.

Baca juga: Tak Ada Tanda Kekerasan pada Tubuh Mayat di Selokan Cakung

Polisi menyerahkan mayat tersebut ke RS Polri Kramatjati untuk kebutuhan visum.

Sebelumnya, mayat tersebut ditemukan oleh satpam pabrik berinisial AR. Ia melihat tangan dan wajah di selokan dekat pintu gerbang pabrik tempatnya bekerja.

Saat itu, AR sedang membuka pintu gerbang karena bertepatan dengan jam pulang karyawan.

AR mengira, tangan dan wajah yang dilihatnya adalah boneka. Untuk memastikannya, AR memanggil satpam lainnya, FH.

Rupanya, tangan dan kepala yang dilihat AR merupakan mayat berjenis kelamin laki-laki.

Kedua satpam itu langsung menghubungi jajaran Polsek Cakung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com