Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suasana Pencoblosan di Rusun Cilincing, Tempat yang Dijanjikan Gibran Akan Direvitalisasi

Kompas.com - 14/02/2024, 12:33 WIB
Rizky Syahrial,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Rumah Susun (Rusun) Cilincing, Jakarta Utara, antusias menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024, Rabu (14/2/2024).

Diketahui, di Rusun Cilincing, calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka pernah berjanji untuk merevitalisasi rusun jika terpilih pada Pilpres 2024.

Pantauan Kompas.com, ada 13 tempat pemungutan suara (TPS) yang berdiri di Rusun Cilincing. 13 TPS itu tersebar di empat blok, yakni Blok A, Blok B, Blok C, dan Blok D.

Rata-rata terdapat tiga TPS di setiap blok. Namun, di Blok D ada empat TPS.

Baca juga: Melihat Suasana TPS di Petojo Selatan Jakpus, Tempat Ganjar Mengekos Dulu

Warga Rusun Cilincing tak kesulitan menemukan TPS karena lokasinya strategis dan tidak jauh dari lantai satu rusun.

Rata-rata TPS didirikan di dalam gedung rusun yang kondisinya memprihatinkan. Terdapat banyak sampah di dalam maupun luar gedung.

Rusun Cilincing pun masih diguyur hujan sejak pagi hari. Lantai dasar rusun yang merupakan parkiran motor tergenang air setinggi 10 sentimeter.

Namun, warga tetap berbondong-bondong datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.

Mereka antre di tempat yang disediakan. Usai mencoblos, beberapa warga tertawa sambil menunjukkan jari kelingkingnya yang sudah dicelupkan ke tinta kepada warga lain.

Baca juga: Suasana Pencoblosan di Kampung Susun Akuarium, Tempat yang Pernah Dipenuhi Baliho Anies-Muhaimin

Beberapa warga juga berswafoto sambil memamerkan jari kelingking dengan tinta usai pencoblosan.

Warga bernama Rini (42) mengaku mengajak suaminya untuk mencoblos bersama.

Perempuan yang sehari-hari berdagang makanan ringan itu memilih libur jualan demi menyemarakkan pesta demokrasi.

"Ya saya liburkan dululah dagangan saya demi pemilu. Apalagi lima tahun sekali," kata Rini di lokasi.

Buruh di Pelabuhan Tanjung Priok bernama Rian (42) juga libur dari pekerjaannya sehingga bisa memilih pada pemilu tahun ini.

"Saya libur alhamdulillah, jadi bisa memilih. Yang masuk nanti shift siang. Mereka memilih dulu, baru ke pelabuhan," ucap Rian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com