Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo-Gibran Unggul di Sejumlah "Quick Count", PAN Beri Pengawalan Pastikan Pemilu Satu Putaran

Kompas.com - 14/02/2024, 16:52 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Wakil Ketua TKN Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sekaligus Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional Eddy Soeparno mengaku bersyukur atas hasil hitung cepat atau quick count berbagai lembaga survei atas pasangan perolehan suara calon presiden nomor urut 02 tersebut.

Eddy memastikan seluruh jajaran kader dan simpatisan PAN akan mengawal hasil pemungutan suara sampai Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyampaikan pengumuman resmi.

"Prabowo-Gibran saat ini unggul dalam hitung cepat berbagai lembaga survei," kata Eddy, usai memantau pelaksanaan Pemilu di sejumlah TPS di Kota Bogor, Rabu (14/2/2024).

Baca juga: Quick Count Pilpres 2024 Litbang Kompas Data 70 Persen: Prabowo Unggul 59,07 Persen

"Karena itu PAN berkomitmen mengawal suara dalam perhitungan resmi di KPU dan memastikan kemenangan Prabowo-Gibran sekali putaran," tambahnya.

Eddy mengungkapkan, salah satu fokus pengawalan yang dilakukan adalah memastikan perolehan suara Prabowo-Gibran di 20 provinsi atau lebih mencapai di atas 20 persen.

Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada pendukung, relawan, dan simpatisan yang telah bekerja keras hingga Prabowo-Gibran unggul dalam hasil hitung cepat.

"PAN loyal 15 tahun bersama Pak Prabowo. Kita tuntaskan dengan terus mengawal penghitungan suara sampai selesai dan ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2024," sebutnya.

Baca juga: Hasil Perhitungan Suara, Prabowo Unggul di TPS 064 Cijantung

Dalam kegiatan pengawasan TPS di Kota Bogor, Eddy turut menekankan pentingnya netralitas aparatur sipil negara (ASN) dalam menjalankan tugasnya sebagai pelayan masyarakat.

"Fungsi pengawasan itu misalnya memastikan jangan sampai ada aparat yang melakukan mobilisasi atau bahkan mengintimidasi warga untuk mencoblos caleg tertentu," tutur dia.

"Kalau ada warga Kota Bogor yang menemukan kejadian ini, jangan segan untuk laporkan kepada kami," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com