Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pantau "Quick Count", Warga Petamburan: Hasil TPS Bikin Senang, Lihat TV Jadi Lemas

Kompas.com - 14/02/2024, 19:58 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga orang warga sedang duduk santai dekat tempat pemungutan suara (TPS) 53 Kelurahan Petamburan. Mereka tampak "khusyuk" memantau hitung cepat atau quick count melalui ponsel.

"Kalau lihat hasil TPS, saya senang. Eh pas lihat quick count, saya lemas," kata salah satu warga, David (47) kepada Kompas.com, Rabu (14/2/2024).

Untuk diketahui, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin mendominasi hasil perolehan suara di TPS Petamburan, khususnya di RW 04 Kelurahan Petamburan, Kecamatan Tanah Abang.

Dari tiga TPS di sana, Anies-Cak Imin memperoleh 396 suara.

Baca juga: Anies-Muhaimin Menang di TPS Petamburan Dekat Kediaman Habib Rizieq

Seorang warga bernama Yusfrizal (67) mengaku heran dengan hasil quick count yang dia sebut jauh berbeda jika dibandingkan dengan hasil penghitungan di TPS tempatnya mencoblos dan beberapa TPS lainnya yang menyatakan perolehan suara pasangan 01 unggul.

"Saya heran, di Petamburan bisa dijamin 01 tuh menang, di beberapa daerah kayak Bekasi dan lainnya juga begitu. Tapi kenapa quick count perbandingannya bisa sejauh itu ya?" ujar Yusfrizal.

David langsung merespons pertanyaan Yusfrizal dengan nada canda.

"Anies mungkin menang di Jakarta, tapi Indonesia kan punya 34 provinsi," tutur David.

Tidak ingin kalah, salah seorang warga pendukung Anies ikut berceletuk.

"(Pasangan) 01 menang antar-RT, 02 menang antar provinsi," seloroh Rahimul (51).

Baca juga: Anies-Muhaimin Kalah di TPS Jusuf Kalla

Menurut Rahimul, quick count sementara yang mereka lihat menunjukkan paslon capres dan cawapres nomor urut 02 memegang peringkat tertinggi dengan persentase lebih dari 58 persen.

"Tadi kami lihat berbarengan sih 02 tuh lebih dari 60 persen, lalu 01 kalau enggak salah 21 persen, dan 03 sekitar 10 persen," jelas Rahimul.

Yusfrizal mengungkapkan, dirinya sudah pasrah dengan hasil akhir Pemilihan Umum (Pemilu) yang kemungkinan besar tidak memenangkan jagoannya, Anies-Muhaimin.

"Ya nasib ya nasib, mengapa begini," ungkapnya dengan nada pasrah.

Akan tetapi, mereka bertiga sepakat akan tetap memantau hasil real count meskipun kemungkinan perbedaannya dengan quick count tidak akan jauh berbeda.

"Kita harus optimistis," kata David.

Baca juga: “Quick Count Populi Center Data 84,08 Persen: Anies 25,10 Persen, Prabowo 59,40 Persen, Ganjar 15,50 Persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com