JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir di sejumlah wilayah Jakarta dan sekitarnya pada Rabu (14/2/2024) tak menyurutkan antusiasme warga untuk menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024.
Warga tetap berbondong-bondong menuju tempat pemungutan suara (TPS) untuk mencoblos jagoannya.
Dari balik bilik suara, mereka menggantungkan harapannya kepada sang jagoan akan masa depan bangsa Indonesia.
Baca juga: Antusiasme Warga Kampung Tanah Merah Mencoblos, Jalan Kaki 20 Menit Menerjang Banjir
Berikut ini kisah mereka yang menembus banjir demi berpartisipasi dalam pesta demokrasi Indonesia:
"Iya, ingin menggunakan hak suara, sayang soalnya lima tahun sekali (diadakan Pemilu). Satu suara bisa mengubah keadaan," kata Kiki di TPS 037 Kelurahan Petamburan.
"Saya rumahnya di depan YPYP (Yayasan Penyantun Yatim Piatu), udah selutut (ketinggian banjirnya)," imbuh dia.
Baca juga: Cerita Warga Kampung Tanah Merah, Mencoblos dengan Hati Senang meski Banjir Datang
Karena TPS 037 terdampak banjir, petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) memutuskan untuk memindahkan lokasi pencoblosan.
Kiki yang awalnya tidak mengetahui informasi ini berjalan menerjang banjir bersama temannya, Hana dan Budiati.
Namun, di pertengahan perjalanan, mereka mendapatkan informasi bahwa TPS 037 terpaksa dipindahkan.
"Tidak tahu sebelumnya kalau ini dipindahkan, belum lihat juga lokasi sebelumnya di mana. Tapi tadi di jalan diberi tahu warga kalau dipindah ke sini (Lapangan BMW)" kata Kiki.
Sementara itu, warga Kampung Tanah Merah bernama Thomas (44) antusias untuk mencoblos di TPS 112, Jalan Perjuangan, Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara.
Meski TPS 112 kebanjiran akibat hujan dengan intensitas tinggi sejak pukul 01.00 WIB, ia rela menerjang genangan tersebut.
Tidak sendiri, warga RT 008 RW 07 Kelurahan Tugu Selatan itu pergi ke TPS bersama istrinya, Yuli (33).
Baca juga: Perjuangan Warga Cilincing Terobos Banjir Selutut demi Mencoblos di TPS
Untuk sampai ke TPS, mereka berjalan kaki menerjang banjir sejauh kurang lebih 1,2 kilometer dari rumahnya.