Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Digaji Rp 1,1 Juta, Pengawas TPS di Warakas Ingin Beli Ponsel Baru

Kompas.com - 15/02/2024, 16:22 WIB
Vincentius Mario,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Atanasius Kurnia Seran (26) sudah berencana untuk membeli ponsel baru dengan gaji yang dia dapatkan setelah menjadi pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) di TPS 27 RW 003 Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Belum cair ini. Tapi nanti rencananya untuk beli handphone baru. Soalnya handphone gue ini udah mulai error, jadi gajinya mau ditambahin buat beli yang baru," kata Sius, sapaan akrabnya, saat ditemui di kediamannya, Kamis (15/2/2024).

Sius menyebut PTPS bakal dibayar Rp 1,1 juta per harinya, sebuah honor yang menggirukan baginya.

Baca juga: Keluh Kesah Pengawas TPS Warakas, Capek Hitung Surat Suara hingga Dini Hari

"Untuk honornya lumayan, di kisaran Rp 1 juta sampai Rp 1,1 juta. Makanya kemarin udah izin dari tempat kerja untuk ikut pembekalan, ikut pelantikan, sampai di hari H Pemilu. Soalnya lumayan honornya, jauh lebih besar," ungkap Sius.

Sius mengaku kelelahan lantaran harus mengawasi penghitungan atau rekapitulasi surat suara hingga pukul 01.00 WIB dini hari.

Meski begitu, menjadi petugas PTPS di Pemilu 2024 baginya adalah pengalaman berkesan.

"Jadi lama hanya pas di situ. Pas penghitungan surat suara. Tapi pengalaman berkesan berangkat pagi, pulang pagi. Kerja satu hari full," ujar Sius.

Baca juga: Ada Surat Suara Prabowo dan Anies yang Sudah Tercoblos di Bekasi, Awalnya untuk Warga yang Sakit

"Enggak ada yang terlihat capek. Petugas KPPS lainnya juga seru semua. Jadi enggak membosankan," lanjutnya.

Sius hanya kelelahan dan tidak merasakan demam lanjutan atau sakit kepala setelah bangun pada pagi hari.

"Gue enggak demam atau sakit kepala. Kelelahan, paling ngantuk pas penghitungan surat suara. Jadi harus fokus lihat ke lubang (di surat suara). Petugas juga kadang keliru. Di situ aja enggak fokusnya," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com