JAKARTA, KOMPAS.com - Atanasius Kurnia Seran (26) sudah berencana untuk membeli ponsel baru dengan gaji yang dia dapatkan setelah menjadi pengawas tempat pemungutan suara (PTPS) di TPS 27 RW 003 Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
"Belum cair ini. Tapi nanti rencananya untuk beli handphone baru. Soalnya handphone gue ini udah mulai error, jadi gajinya mau ditambahin buat beli yang baru," kata Sius, sapaan akrabnya, saat ditemui di kediamannya, Kamis (15/2/2024).
Sius menyebut PTPS bakal dibayar Rp 1,1 juta per harinya, sebuah honor yang menggirukan baginya.
Baca juga: Keluh Kesah Pengawas TPS Warakas, Capek Hitung Surat Suara hingga Dini Hari
"Untuk honornya lumayan, di kisaran Rp 1 juta sampai Rp 1,1 juta. Makanya kemarin udah izin dari tempat kerja untuk ikut pembekalan, ikut pelantikan, sampai di hari H Pemilu. Soalnya lumayan honornya, jauh lebih besar," ungkap Sius.
Sius mengaku kelelahan lantaran harus mengawasi penghitungan atau rekapitulasi surat suara hingga pukul 01.00 WIB dini hari.
Meski begitu, menjadi petugas PTPS di Pemilu 2024 baginya adalah pengalaman berkesan.
"Jadi lama hanya pas di situ. Pas penghitungan surat suara. Tapi pengalaman berkesan berangkat pagi, pulang pagi. Kerja satu hari full," ujar Sius.
Baca juga: Ada Surat Suara Prabowo dan Anies yang Sudah Tercoblos di Bekasi, Awalnya untuk Warga yang Sakit
"Enggak ada yang terlihat capek. Petugas KPPS lainnya juga seru semua. Jadi enggak membosankan," lanjutnya.
Sius hanya kelelahan dan tidak merasakan demam lanjutan atau sakit kepala setelah bangun pada pagi hari.
"Gue enggak demam atau sakit kepala. Kelelahan, paling ngantuk pas penghitungan surat suara. Jadi harus fokus lihat ke lubang (di surat suara). Petugas juga kadang keliru. Di situ aja enggak fokusnya," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.