Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Menggelembung di Sirekap, Suara Prabowo-Gibran di TPS 026 Kembangan Sudah Direvisi

Kompas.com - 16/02/2024, 11:44 WIB
Rizky Syahrial,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perolehan suara pasangan capres-cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di TPS 026, Kelurahan Joglo, Kecamatan Kembangan, Jakarta Barat, dalam aplikasi Sirekap KPU sudah direvisi.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah memasukkan angka sesuai hasil penghitungan suara di TPS 026 Joglo.

Kompas.com telah mengecek langsung perolehan suara Prabowo-Gibran di TPS tersebut melalui situs web pemilu2024.kpu.go.id pada Jumat (16/2/2024) siang.

Laman tersebut menunjukkan, perolehan suara Prabowo-Gibran sudah direvisi menjadi 80 suara.

Baca juga: Aplikasi Sirekap KPU Diduga Eror, Suara Prabowo-Gibran Menggelembung di TPS 026 Kembangan

Sementara itu, pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies-Muhaimin memperoleh 95 suara, disusul pasangan nomor urut 3 Ganjar-Mahfud dengan perolehan 22 suara.

Perolehan suara ketiga pasangan calon tersebut sesuai dengan data pada Formulir C1 hasil penghitungan suara di TPS 026 Joglo, yang juga diunggah di Sirekap.

Diketahui, perolehan suara Prabowo-Gibran di TPS tersebut sebelumnya menggelembung  menjadi 720. Padahal, di formulir C1 hasil penghitungan di TPS, Prabowo-Gibran memperoleh 80 suara.

Rizka (24), anggota KPPS di TPS 026 yang mengunggah hasil perolehan suara ke Sirekap, menyayangkan aplikasi Sirekap yang eror.

Baca juga: Terkendala Unggah Hasil Pemilu, KPPS Kembangan Sebut Sirekap Sempat Error

Ia menuturkan, penggunaan aplikasi Sirekap memang membantu penyelenggaraan pesta demokrasi 2024.

Namun, sistem yang digunakan Sirekap masih berantakan sehingga menyebabkan penggelembungan suara.

"Sangat disayangkan aja sistem begini. Sebenarnya sudah bagus menurut gue karena masyarakat pun bisa langsung lihat hasil dari perhitungan," kata Rizka saat dihubungi Kompas.com.

Kata Rizka, hal ini sangat merugikan banyak pihak.

"Kalau ternyata kejadiannya seperti ini, menurut gue jadi merugikan banyak pihak dari masing-masing paslon, anggota KPPS-nya yang pasti ada aja dapat fitnah," kata dia.

Ia juga khawatir hal ini terjadi di daerah pelosok yang mungkin belum melek teknologi.

"Di daerah perkotaan aja seperti ini, gimana terjadi di pelosok-pelosok terjadi hal serupa, kasihan mereka," ucap Rizka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com