Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 ART yang Kabur dari Rumah Majikan di Jatinegara Dapat Pendampingan Psikologis

Kompas.com - 17/02/2024, 07:30 WIB
Nabilla Ramadhian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lima asisten rumah tangga (ART) yang kabur dari rumah majikannya mendapat pendampingan psikologis.

Mereka kabur karena diduga menjadi korban penganiaya di Jalan Jatinegara Timur II, Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (12/2/2024) dini hari.

"Mereka mendapat pendampingan dan layanan psikologis, bahkan kesehatan," ungkap Kanit PPA Polres Metro Jakarta Timur AKP Sri Yatmini di kantornya, Jumat (16/2/2024).

Pendampingan dan layanan kesehatan diberikan karena ada korban yang mengalami luka dan cedera saat berusaha kabur.

Baca juga: Diduga Dianiaya, 5 ART Kabur dari Rumah Majikan di Jatinegara Lewati Pagar Berkawat

Mereka yang terluka sudah mendapat perawatan di salah satu rumah sakit di Jakarta Timur.

"Para korban ART ini juga masih di bawah umur, usianya di bawah 18 tahun. Untuk itu, semua korban sudah dalam perlindungan kami di rumah aman," terang Sri.

Sebelumnya, lima ART kabur dari sebuah rumah di Jalan Jatinegara Timur II pada Senin sekitar pukul 02.30 WIB.

Saksi bernama Vina (39) mengatakan, kebetulan ia sedang menginap di kantornya. Ia dibangunkan oleh rekannya karena ada keributan di luar.

Kerumunan orang mendatangi sebuah rumah. Di sana, ada satu orang sedang berdiri di pagar berkawat duri dan satu lagi di atap.

Baca juga: Polisi Periksa ART yang Diduga Tak Diberikan Makan dan Dikurung Majikan di Jakbar

Saat menanyakan apa yang sedang mereka lakukan, Vina melihat ada satu orang lainnya di luar pagar. Orang itu dalam keadaan berdarah pada siku dan lutut kanan.

Ketiganya mengatakan bahwa mereka ingin kabur dari dalam rumah itu. Vina membantu mengamankan mereka ke depan kantornya.

Di sana, mereka mengatakan ingin kabur dari rumah tersebut karena dianiaya. Sementara dua ART lainnya sudah kabur satu jam sebelumnya, dan satu lagi sudah kabur sebulan lalu.

Terkait penyiksaan yang terjadi, mereka mengaku sering dihukum saat melakukan kesalahan.

"Sering dipukul. Ada yang kepalanya digetok sampai bunyi, ada juga yang pinggangnya disetrika. Bekas setrikaan ada di pinggang sebelah kanan," ucap Vina di lokasi, kamis (28/2/2023

Vina mengatakan, saat ini laporan dugaan penganiayaan terhadap lima ART itu sudah diterima oleh Polres Metro Jakarta Timur.

Baca juga: 5 ART Kabur di Jatinegara, Sembunyi di Rumah Dokter yang Sudah Meninggal

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com