Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbongkarnya Penyelundupan Narkoba di Cilincing, Disimpan dalam Brankas Berkedok Kamus Bahasa Inggris

Kompas.com - 23/02/2024, 17:58 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Peredaran narkoba yang disembunyikan ke dalam brankas yang bersampul kamus Bahasa Inggris dan buku Creatures of The Sea karya Marina Fisher di Cilincing, Jakarta Utara, terbongkar.

Kepolisian Sektor (Polsek) Cilincing pun menangkap tiga orang yang diduga sebagai pengedar barang haram tersebut pada Selasa (20/2/20204).

Ketiga pelaku selundupkan narkoba pakai kamus sebagai modus untuk menyamarkan aksinya.

Baca juga: Emak-emak Minta Gibran Tepati Janji Renovasi Rusun Cilincing

"Ada juga dua buah buku yang ternyata setelah dicek itu brangkas penyimpanan barang bukti," ucap apolsek Cilincing Kompol Fernando Saharta, Jumat (23/2/2204).

"Itu untuk menyamarkan, supaya enggak gampang diketahui sama petugas dan juga sama keluarga," tambah Kanit Reskrim Polsek Cilincing Iptu Pilipi Ginting.

Kronologi

Terungkapnya kasus ini bermula saat polisi menangkap IK dan AAR di daerah Kramat Raya, Jakarta Pusat. IK dan AAR disinyalir sering melakukan transaksi narkoba di wilayah Jakarta Utara.

"Pelaku IK dan AAR ini sering kirim sabu dan pil di Jakarta Utara. Adapun beberapa titik pengiriman mereka di Bendungan Melayu, Jakarta Utara," kata Pilipi.

Setelah ditangkap, IK dan AAR mengaku menyimpan beberapa barang bukti di sebuah kos-kosan di Jakarta Utara.

Baca juga: Pengedar Narkoba di Cilincing Ditangkap, Sabunya Disimpan di Kamus Bahasa Inggris

"Para tersangka mengaku ada kos-kosan tempat mereka menyimpan barang bukti yang kami sita di dalam dua kotak ini," jelas Pilipi.

Polisi mendapat informasi IK dan AAR mendapatkan suplai sabu dari tersangka lain berinisial RF.

"Dari keterangan berdua ini, yang menyuruh mereka melakukan jual beli atas nama RF. Kemudian kami telusuri, RF ditangkap di daerah Kemayoran," ucap Pilipi.

Pernah jadi koki di Ancol

Salah satu dari tiga tersangka dugaan penyalahgunaan dan peredaran narkotika berinisial RF yang ditangkap pernah bekerja sebagai koki di sebuah restoran di Ancol.

Selain itu, RF juga pernah terjerat kasus narkoba pada 2016 dan pernah dipenjara selama setahun.

"Saya pernah koki, di restoran di kawasan Ancol. Awalnya saya suka pakai (narkoba), terus jadi kurir," kata pelaku RF dalam jumpa pers, Jumat (23/2/2024).

Baca juga: Terbongkarnya Kasus Peredaran Narkoba Jaringan Internasional Senilai Rp 64 Miliar

Polisi juga menangkap IK (34) dan AAR (22). Total 122 gram narkotika jenis sabu yang disita polisi dari tangan tersangka.

Barang bukti tersebut dari sembilan paket sabu yang dibungkus pelaku dalam wadah plastik klip bening.

Selain itu, polisi juga menyita satu bungkus plastik narkotika jenis ekstasi sebanyak 60 butir dengan berat 60,5 gram.

Atas perbuatannya, ketiga tersangka dijerat Pasal 144 Ayat (2) Undang-undang (UU) RI Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika dan Pasal 112 jo. Pasal 132 UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman pidana di atas lima tahun.

(Tim Redaksi : Vincentius Mario, Ambaranie Nadia Kemala Movanita, Jessi Carina)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com