Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

8 Tempat Ibadah Buddha di Tangerang

Kompas.com - 26/02/2024, 02:00 WIB
Tari Oktaviani

Penulis

KOMPAS.com - Meskipun mayoritas penduduk Indonesia didominasi oleh Muslim namun menemukan rumah ibadah untuk umat Buddha bukan hal sulit.

Seperti di Tangerang, banyak wihara yang memiliki fasilitas yang bagus. Jika mencari di kolom pencarian google maka sudah bisa menemukan wihara terdekat.

Berikut ini beberapa di antaranya tempat ibadah umat Buddha yang ada di Tangerang.

Vihara Boen San Bio

Vihara Boen San Bio merupakan salah satu wihara tertua yang ada di Tangerang. Lokasinya di Jalan KS Tubun Nomor 43, Koang Jaya, Tangerang.

Wihara ini juga dikenal dengan nama Vihara Nimmala.

Kelenteng yang didominasi oleh warna merah ini memiliki sejarah panjang. 

Pembangunan Kelenteng Boen San Bio tak lepas dari keberadaan orang-orang Tionghoa di Tangerang. 

Kelenteng ini selalu ramai dikunjungi saat hari kebaktian dan perayaan hari besar.

Vihara Sasana Subhasita

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Vihara Sasana Subhasita (@vsasanasubhasita)

Vihara Sasana Subhasita merupakan wihara yang ada di Kota Tangerang. Persisnya berada di Jalan Tegal Sari IV Nomor 32. 

Dikutip dari situs resminya, Vihara Sasana Subhasita sudah berdiri sejak 31 Oktober 1991.

Wihara yang berada dibawah naungan Sangha Theravada Indonesia ini memiliki sejarah yaitu berasal dari ide inisiatif seorang umat Buddha, Bapak Gouw Kim Seng. 

Mulanya tempat ibadah mereka hanya menempati rumah pribadi seorang umat Buddha yaitu Bapak Lim Liong An (anak dari AIm. Lim A Tjeng). Sehubungan pada masa itu kegiatan di Cetiya Atthadasi masih sangat kurang dan tidak mengalami perkembangan.

Pada tanggal 25 Agustus 1985, atas inisiatif seorang umat Buddha, Bapak Gouw Kim Seng dan dengan dukungan dana yang sepenuhnya disiapkan dan diusahakan oleh Ibu Tuin secara bersama-sama mencarikan suatu upaya agar umat Buddha yang berada di wilayah Cetiya yang cukup banyak jumlah umatnya. 

Pada tahun 1988 dengan dana yang telah berhasil dikumpulkan maka secara sepakat diputuskan untuk membeli sebidang tanah milik seorang warga seluas 10,5 x 20 meter persegi beserta gedung sederhana yang telah berdiri diatasnya yang te terletak di Jalan Tegal Sari IV Nomor 32. 

Nama Sasana Subhasita diberikan oleh Bapak Pdt. T. Harmanto yang mempunyai arti Ajaran Luhur Sang Buddha. Tiga tahun kemudian tepatnya pada tanggal 31 Oktober 1991. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Pegawai Minimarket di Palmerah Akui Banyak Pelanggan yang Protes karena Bayar Parkir

Megapolitan
Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Dituduh Sering Tebar Ranjau, Tukang Tambal Ban di MT Haryono Diusir Warga

Megapolitan
Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator 'Busway'

Lalu Lintas di Buncit Sempat Macet Imbas Mobil Tabrak Separator "Busway"

Megapolitan
Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Polisi Tangkap Anggota Gangster yang Bacok Mahasiswa di Bogor

Megapolitan
Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Oknum Jukir Liar Getok Harga Rp 150.000 di Masjid Istiqlal, Kadishub: Sudah Ditindak Polisi

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Buang Jasad Korban Pakai Motor

Megapolitan
Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Dari Lima Orang, Hanya Dharma Pongrekun yang Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh Pakai Golok di Warungnya

Megapolitan
KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

KPU DKI: Poempida Hidayatullah Sempat Minta Akses Silon Cagub Independen

Megapolitan
Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ternyata Keponakan Sendiri, Baru Dipekerjakan Buat Jaga Warung

Megapolitan
Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Pengoplos Elpiji 3 Kg di Bogor Raup Untung hingga Rp 5 Juta Per Hari

Megapolitan
Ada Plang 'Parkir Gratis', Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Ada Plang "Parkir Gratis", Jukir Liar Masih Beroperasi di Minimarket Palmerah

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Pria Dalam Sarung di Pamulang Dibunuh di Warung Kelontong Miliknya

Megapolitan
Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Polisi: Kantung Parkir di Masjid Istiqlal Tak Seimbang dengan Jumlah Pengunjung

Megapolitan
Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Masyarakat Diminta Tak Tergoda Tawaran Sewa Bus Murah yang Tak Menjamin Keselamatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com