Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ternyata Ini Biang Gangguan LRT Jabodebek Senin Pagi

Kompas.com - 26/02/2024, 15:03 WIB
Dzaky Nurcahyo,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terganggunya sistem otomatisasi pada bagian kemudi membuat rangkaian kereta atau train set (TS) LRT Jabodebek mengalami gangguan, Senin (26/2/2024) pagi.

"Sistem otomatisasi tak bisa berjalan dengan baik, sehingga harus dikendalikan manual," ujar Manajer Humas LRT Jabodebek Mahendro Trang Bawono saat dikonfirmasi.

Mahendro menerangkan, penyebab terganggunya sistem otomatisasi disebabkan oleh perangkat lunak yang tidak berjalan sebagaimana mestinya.

Ia sekaligus menepis adanya gigitan binatang pada kabel yang membuat sistem tak berjalan normal. 

Baca juga: LRT Jabodebek Sempat Gangguan Pagi Ini, Rangkaian Kereta Diganti dengan Kereta Cadangan

“Oh tidak (bukan gigitan binatang). Lebih kepada sistem perangkat lunaknya yang mengalami masalah, makanya harus dikendalikan manual oleh masinis,” tutur dia.

Lebih lanjut, Mahendro mengungkap, permasalahan otomatisasi ini telah berhasil diperbaiki oleh PT KAI dan PT INKA.

TS 02 yang mengalami masalah kini dapat dioperasikan kembali.

"Setelah dilakukan reset, sistem otomatisasi telah berfungsi kembali. Jadi sudah selesai diperbaiki," imbuh dia.

Adapun, TS 02 dengan nomor perjalanan SN66 melayani relasi Stasiun Jatimulya-Stasiun Dukuh Atas.

Rangkaian kereta ini berangkat pukul 06.50 WIB dari Stasiun Jatimulya. 

Baca juga: LRT Jabodebek Gangguan, Penumpang Turun di Stasiun Cawang

Sesampainya di Stasiun Cawang, TS 02 tiba-tiba mengalami gangguan dan tak bisa melanjutkan perjalanan karena mengalami gangguan pada sistem pengoperasian.

Penumpang yang berada di TS 02 kemudian diminta untuk beralih menaiki kereta cadangan, yakni TS 11.

Akibat perpindahan ini, satu perjalanan LRT Jabodebek sempat terganggu dan ada kepadatan yang terjadi di Stasiun Cawang selama beberapa saat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror 'Debt Collector'

Resahnya Arya Naik JakLingko, Dapat Sopir Ugal-ugalan yang Tengah Diteror "Debt Collector"

Megapolitan
3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com