Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terungkapnya Sindikat Jual Beli Video Porno Anak Jaringan Internasional, Jaring Korban lewat Gim "Online"

Kompas.com - 27/02/2024, 08:56 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Polisi mengungkap sindikat jual beli video porno jaringan internasional, yang melibatkan anak di bawah umur asal Indonesia.

Wakapolresta Bandara Soekarno-Hatta, AKBP Ronald Fredy Christian Sipayung mengatakan, terungkapnya kasus ini berawal dari laporan satgas pencegahan kekerasan seksual anak di Amerika Serikat atau Volence Crime Against Children Taskforce.

Kemudian, Polri bekerja sama dengan Federal Bureau of Investigation (FBI) pada Agustus 2023.

"Pengaduan ini disertai dengan adanya beberapa konten porno yang melibatkan pelakunya adalah anak-anak Indonesia. Jadi anak-anak yang masih di bawah umur yang semuanya adalah laki-laki," ujar Ronald saat dikonfirmasi, Sabtu (24/2/2024).

Baca juga: Polisi Tangkap 5 Pelaku Produksi Film Porno Jaringan Internasional: Korban Anak di Bawah Umur

Polisi lantas mencari keberadaan para pelaku. Pelaku berinisial HS yang pertama kali ditangkap.

"Dari hasil penelusuran dan penyelidikan dilakukan oleh penyidik, selanjutnya penyidik melakukan penangkapan terhadap lima pelaku," papar Ronald.

Kelima pelaku itu antara lain HS, MA, AH, KR dan NZ.

Jaring korban lewat gim online

Ronald menjelaskan, HS berperan mencari anak yang bersedia memerankan video porno tersebut. Pelaku mendekati korban melalui gim online.

"Jadi banyak pendekatan dia (HS). Dibelikan hadiah handphone, uang, makanan. Itu digunakan dari pelaku dari hasil penjualan (video porno)," ujar dia saat dihubungi, Senin (26/2/2024).

Rasa percaya korban kepada HS, dimanfaatkan pelaku untuk mengeksploitasi mereka. Bahkan, HS juga menemui orangtua korban.

"Prosesnya itu yang tadi kami bilang grooming, untuk seolah-olah dia melindungi, mengayomi, malah kemudian menjadi predator bagi dia untuk eksploitasi," kata Ronald.

Baca juga: Video Porno Jaringan Internasional yang Diperankan Anak di Bawah Umur Diproduksi sejak 2022

HS dan pelaku lainnya yakni AH pun meminta para korban untuk beradegan seksual sambil direkam. Konten pornografi berupa foto dan video dijual para pelaku ke berbagai negara.

"Jadi dia (pelaku) memasarkan melalui Telegram. Jadi anggota grup Telegram itu ratusan. Di situlah dia menawarkan," ucap Ronald.

Polisi sementara ini mengidentifikasi delapan anak yang berperan dalam video porno. Namun, Ronald menyebut, ada lebih banyak anak-anak yang terlibat dalam aksi kejahatan itu.

Ribuan konten pornografi

Setelah menangkap para pelaku, polisi menemukan ribuan konten pornografi yang diperankan anak-anak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

12.851 ASN di DKI Jakarta Masuk Usulan Penonaktifan NIK

Megapolitan
Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Jaga Keakuratan, Dukcapil DKI Bakal Data 11,3 Juta Warga yang Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Pengamat: Kaesang Lebih Berpotensi Menang di Pilkada Bekasi Ketimbang di Depok

Megapolitan
Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Polda Metro Pastikan Video Soal Tepung Dicampur Narkoba Hoaks

Megapolitan
BPBD DKI Siapkan Pompa 'Mobile' untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

BPBD DKI Siapkan Pompa "Mobile" untuk Antisipasi Banjir Rob di Pesisir Jakarta

Megapolitan
Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Ini 9 Wilayah di Pesisir Jakarta yang Berpotensi Banjir Rob hingga 29 Mei 2024

Megapolitan
Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Komplotan Maling Gasak Rp 20 Juta dari Kios BRILink di Bekasi

Megapolitan
Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Supirnya Mengantuk, Angkot Tabrak Truk Sampah di Bogor

Megapolitan
KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

KPAI: Banyak Program Pemerintah yang Belum Efektif Cegah Kekerasan Seksual pada Anak

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Polisi Kantongi Identitas Penusuk Lansia di Kebon Jeruk

Megapolitan
KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

KPAI: Kekerasan Seksual pada Anak Bisa Dicegah lewat Pola Pengasuhan yang Adaptif

Megapolitan
Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Pengamat: Kalau Dukungan Dananya Besar, Peluang Kaesang Menang pada Pilkada Bekasi Tinggi

Megapolitan
Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Polisi Tangkap 6 Remaja yang Terlibat Tawuran di Sawah Besar

Megapolitan
Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Rubicon Mario Dandy Tak Dilirik Pembeli, Mobil Akan Dilelang Lagi dengan Harga yang Telah Dikorting

Megapolitan
Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Siap Bertarung dengan Benyamin-Pilar pada Pilkada Tangsel, Gerindra: Kami Punya Sejarah, Selalu Melawan Petahana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com