Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi di Bawaslu, Emak-emak Berdaster Bawa Spanduk "Pemilu Banjir Bansos, Sembako Jadi Mahal"

Kompas.com - 27/02/2024, 15:16 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan emak-emak berdaster dari Gerakan Keadilan Rakyat (GKR) berjalan iring-iringan dari Patung Kuda Arjuna Wijaya ke Gedung Bawaslu di Jalan M.H Thamrin, Selasa (27/2/2024).

Pantauan Kompas.com, aksi jalan kaki ini mulai sekitar pukul 13.45 WIB.

Beberapa peserta aksi yang menggunakan kendaraan bermotor membantu mengawal rombongan yang berjalan kaki di sisi kanan dan kiri.

Baca juga: Protes Beras Langka dan Mahal, Massa GKR Gelar Aksi Sambil Pakai Daster di Patung Kuda

Mereka membawa spanduk bertuliskan "Pemilu Banjir Bansos, Sembako jadi Mahal".

Sepanjang perjalanan, koordinator memimpin massa aksi untuk mengikuti seruan yang diucapkannya.

"Lawan, lawan, lawan yang menang. Hancurkan rezim penindas rakyat,"

Beberapa kali seruan tersebut terdengar selama perjalanan.

Emak-emak yang ikut aksi jalan kaki terdengar beberapa kali meneriakkan "beras mahal, beras mahal" sambil mengetukkan wajan menggunakan spatula yang dibawanya.

Seorang ibu yang bergilir melakukan orasi mengajak para ibu lainnya menuntut kenaikan harga bahan pokok.

Baca juga: Demo di Patung Kuda, Ibu-ibu: Bansos Datang, Beras Hilang!

"Kita harus berani tuntut pemerintah untuk turunkan harga bahan sembako!"

"Bansos adalah hal terselubung untuk kegiatan sesungguhnya dari kampanye!"

Aksi jalan kaki ini melintasi Jalan MH Thamrin hingga kurang lebih 750 meter.

Sekitar pukul 14.13 WIB, massa aksi sudah sampai di lampu merah depan Sarinah, kemudian diarahkan oleh koordinator lapangan untuk belok kanan sebelum akhirnya sampai di depan Gedung Bawaslu RI.

Mereka pun sampai di titik akhir longmarch pada pukul 14.17 WIB.

Di samping itu, sebelum sampai di titik akhir, rombongan aksi sempat membuat macet kendaraan motor dan mobil dari arah Bundaran HI karena berlawanan arah.

Hal itu membuat jalanan sempat macet dan padat, tapi segera teratasi oleh polisi yang bertugas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com