Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja Dibunuh Pamannya, Ibu Korban Kira Anaknya Tewas karena Jatuh saat Kebakaran

Kompas.com - 27/02/2024, 19:22 WIB
Baharudin Al Farisi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Lina Marlina (47), ibu korban pembunuhan di Tanjung Priok, awalnya mengira sang anak, AZA (15), meninggal karena jatuh dari tangga saat rumah kontrakannya kebakaran.

Berdasarkan informasi yang diterimanya dari tetangga, asap hitam mengepul di rumah kontrakan. Lina mengira AZA jatuh dari tangga saat hendak menyelamatkan diri.

“Saya lagi di jalan dapat telepon dari tetangga. Saya bilang, 'ya sudah, tolong bawa ke rumah sakit'. Saat itu, enggak ada pemikiran anak saya itu bersimbah darah,” ujar Lina saat ditemui Kompas.com di Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (27/2/2024).

Baca juga: Anaknya Dibunuh Kakak Sendiri di Tanjung Priok, Sang Ibu Bantah akibat Utang

“Kata tetangga, ‘ibu, mbak Aura jatuh, mbak AZA jatuh’, 'jatuh dari mana?', 'dari tangga, soalnya ini kebakaran'. Pikiran saya, ya jatuh dari tangga, paling lecet, enggak ada sampai bersimbah darah,” kata Lina melanjutkan.

Beberapa saat setelah dilarikan ke rumah sakit, nyawa AZA tidak tertolong.

Polisi curiga saat melihat luka-luka janggal di tubuh AZA yang bukan luka bakar.

“Sampai malam, kan ada polisi. 'Kenapa ada polisi?'. Bingung dong saya, saya bilang, ‘anak saya murni jatuh dari tangga’. Pemikiran saya ini enggak ada pemikiran yang macam-macam,” tutur Lina.

Lina awalnya tak ingin memperpanjang kasus itu karena mengira anaknya meninggal akibat jatuh dari tangga.

Baca juga: Gagalkan Aksi Begal di Bekasi, Anggota Paspampres Terluka karena Ditabrak Pelaku

"Di rumah sakit saya pingsan, sudah enggak karuan. Saya bilang, 'tutup saja perkaranya, tutup! Buat apa sih? ini murni kecelakaan',” lanjut dia.

Kendati demikian, satu hari setelah kejadian, Lina menemui sejumlah kejanggalan, antara lain sisa rokok di TKP, pelaku yang tidak melayat, hingga hasil rekaman CCTV.

“Saya cari CCTV. Saya ngomong sama keluarga semuanya. ‘Kalau ada pelaku masuk ke rumah, sudah pasti dia’. Benar, akhirnya ketemu. Dari situ baru saya lapor lagi ke polisi, 'lanjutkan perkaranya, pak',” pungkas Lina.

Untuk diketahui, seorang pria berinisial DZ (53) membunuh keponakannya, AZA (15), di lantai satu rumah kontrakan, Jalan Cempaka, RT 017 RW 03, Sunter Agung, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (2/2/2024) pukul 14.55 WIB.

Baca juga: Kronologi Paman Bunuh Keponakan di Tanjung Priok, Pelaku Hantam Korban Pakai Meja Usai Ketahuan Ambil Ponsel

DZ menghantam korban menggunakan meja sebanyak lima kali. Setelahnya, pelaku membakar rumah untuk menghilangkan jejak.

Atas perbuatannya, tersangka DZ dijerat Pasal 351 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Penganiayaan, Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dan Pasal 80 Ayat 3 juncto Pasal 76C Undang-Undang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman penjara maksimal 15 tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Megapolitan
Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Megapolitan
Siswa yang 'Numpang' KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Siswa yang "Numpang" KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Megapolitan
Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Megapolitan
Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com