Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kondisi Korban Perundungan “Geng Tai” Nge-drop, KPAI: Dapat Banyak Intimidasi

Kompas.com - 27/02/2024, 19:57 WIB
Xena Olivia,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Diyah Puspitarini mengungkap kondisi siswa Binus School Serpong yang menjadi korban perundungan “Geng Tai”, AL (17), sedang tidak baik.

“Terakhir saya bertemu dengan korban (kondisinya) agak drop, ya. Karena banyak mendapat intimidasi,” kata Diyah saat konferensi pers di gedung KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (27/2/2024).

Saat ini, korban masih mendapat pendampingan dari psikolog. Ia juga belum diizinkan bertemu sejumlah orang terkait kasus ini oleh sang psikolog.

Baca juga: Polisi Telah Periksa Pihak Binus School Serpong Terkait Kasus Perundungan Geng Tai

“Kondisinya ya kayak orang bingung, linglung. Selain itu, fisiknya juga masih penyembuhan,” tutur Diyah.

Saat ini, KPAI tengah mendesak Polres Tangerang Selatan agar mempercepat proses hukum. Pasalnya, KPAI menilai kasus ini berjalan lambat.

“Saya merekomendasikan agar lebih cepat prosesnya. Ini sudah agak lama, ya. Untuk kasus proses anak yang selama ini didampingi oleh KPAI ini termasuk lama,” ujar sang pengampu klaster anak korban kekerasan fisik/psikis itu.

Mulanya, KPAI mendapat laporan pada 14 Februari. Namun, hingga hari ini, Selasa, proses hukum belum berjalan sepenuhnya.

Menurutnya, mulai dari pemanggilan, berita acara pemeriksaan (BAP), pemeriksaan sampai penetapan tersangka bisa dilakukan dalam dua hingga tiga minggu.

Baca juga: Kekerasan Geng Tai Belum Tentu Bullying, Pakar: Beda Cerita Kalau Korban yang Mendekat

“Mungkin (terhambat) dari pihak kepolisian. Kalau dari kami ingin bertemu dengan Pak Kapolres (supaya) dituntaskan segera, status anak jelas, proses pun jalan, ada efek jera,” tegas Diyah.

Diyah mengatakan, ia mengunjungi Polres Tangerang Selatan (Tangsel) untuk bertemu dengan Kapolres Tangsel hampir setiap hari.

Sebab, ia ingin mencari tahu apa yang menjadi hambatan kasus ini. Akan tetapi, keinginannya belum terwujud.

“Ya (upaya berkomunikasi dengan Polres Tangsel) melalui konferensi pers ini. Kami tegaskan kepolisian harus segera memproses. Surat juga sudah kami tembuskan ke Kompolnas, ke Kapolri,” imbuh dia.

Sebagai informasi, kasus ini mencuat setelah salah satu akun di media sosial X, @BosPurwa, menuliskan dugaan perundungan oleh "Geng Tai" di sekolah tersebut terhadap salah seorang siswa.

Baca juga: Sebut Kekerasan Geng Tai Belum Tentu Bullying, Pakar: Polisi Harus Cermat

Unggahan itu mengungkapkan bahwa korban dirundung oleh senior atau kakak tingkatnya yang memiliki kelompok “Geng Tai”.

Sementara perundungan dilakukan terhadap anggota baru yang akan bergabung. Korban dipaksa membelikan sesuatu yang diminta seniornya.

Selain itu korban juga mendapatkan kekerasan fisik, misalnya dicekik, diikat di tiang bahkan dipukul dengan kayu.

“Dan ngerinya lagi sampai disundut rokok,” dikutip Kompas.com dari twit akun X @BosPurwa.

Akun tersebut pun meminta kepolisian mengusut tuntas dugaan kasus perundungan di sekolah swasta tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Pemprov DKI Diminta Bina Juru Parkir Liar agar Punya Pekerjaan Layak

Megapolitan
Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Gerindra Berencana Usung Kader Sendiri di Pilgub DKI 2024

Megapolitan
Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com