Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Harga Beras Sudah Mulai Turun, tapi Masih Mahal"

Kompas.com - 28/02/2024, 16:06 WIB
Baharudin Al Farisi,
Abdul Haris Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik Warteg Sinta, Syarifudin (43), mengungkapkan bahwa harga beras saat ini sudah menurun, tetapi masih mahal.

Hal tersebut Syarifudin rasakan sejak 15 hari terakhir. Dalam kurun waktu tersebut, dia sudah membeli beras sebanyak tiga kali untuk kebutuhan warung makannya.

“(Harga beras) Ya Alhamdulillah sih, harga beras sudah mulai turun, tapi masih mahal,” ujar dia saat ditemui Kompas.com di Jalan AUP, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (28/2/2024).

Baca juga: Harga Beras Mahal, Pemilik Warteg: Aslinya Mah Puyeng, Susah Putar Pemasukan

“Sudah tiga kali ini. Saya belinya itu saya lima hari sekali, berarti dalam waktu 15 hari terakhir ini. Dari harga Rp 750.000 untuk satu karung seberat 48 kilogram, sekarang sudah Rp 715.000,” ucap Syarifudin.

Untuk warung makannya, Syarifudin biasa membeli beras merek Batik di salah satu agen yang berada di Kelurahan Pejaten Barat, Jakarta Selatan.

Dia terakhir kali membeli beras tersebut pada Senin (26/2/2024).

“Sebelum ada kenaikan harga beras, itu biasanya ada di harga Rp 630.000,” kata Syarifudin.

Selama adanya kenaikan harga beras ini, ia mengaku pusing sekaligus kebingungan apakah akan menaikkan harga atau tidak.

Baca juga: Bantah Harga Beras Masih Terus Naik, Jokowi: Coba Cek ke Pasar Induk Cipinang, Pasar Johar...

Sebab, apabila menaikkan harga, ia justru khawatir kehilangan pelanggan.

“Kalau harga dinaikkan juga, orang-orang pada kabur,” ujar Syarifudin.

Oleh karena itu, Syarifudin bersama istrinya hanya bisa mengurangi porsi nasi untuk satu piring.

“Ya paling dikurangi sedikitlah. Kita mainnya kurangan. Soalnya, kalau diganti harga, orangnya pada pindah. Makanya dikurangi, kayak nasi dikurangi sedikit,” imbuh Syarifudin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com