Polisi telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi. Sementara pelaku yang berhasil lolos masih dilakukan pengejaran.
"Sudah kami kunjungi korban untuk dimintai keterangan. Pelaku sementara masih kami buru," imbuh Gurnald.
Ibunda Indah, Julpiyah (48) menuturkan, putrinya nekat mempertahankan motor yang dibawa kabur maling karena merasa bertanggung jawab.
"Karena Indah pikir punya orang, jadi (merasa) itu tanggung jawab dia makanya dia mempertahankan itu sampai rela luka supaya motor itu kena (enggak diambil)," ujar Julpiyah.
Kata Julpiyah, Indah sudah bekerja di tempat tersebut selama empat tahun. Karena itu, dia berusaha menolong meski rela tubuhnya terseret.
"Lagi jaga ruko terus ngeliat kunci motor punya siswa itu enggak dicabut akhirnya ada orang lah yang ngambil itu. Indah ngeliat ngejar sampai keseret itu," tutur dia.
Julpiyah mengetahui putrinya menjadi korban kecelakaan dari tetangganya. Indah dibawa ke RS Karya Medika karena lukanya yang cukup parah.
"Awalnya Puskesmas tapi katanya harus dibawa ke RS Karya Medika Cibitung soalnya kalau di RSUD Cibitung penuh. Sudah langsung diantar sama petugas," kata dia.
Julpiyah menuturkan, Indah mengalami luka yang cukup parah dari wajah hingga kakinya.
"Kondisinya ya masih lumayan parah ya. Luka dari muka sampai tangan itu memar-memar, lecet," tuturnya.
Selain itu, bagian pinggang serta kaki korban juga mengalami luka lecet akibat terseret di aspal jalan.
"Dari pinggang sampai ke bawah kaki lumayan parah. Paha kanan dan kiri lecet-lecet, goresan parah. Lecet semua," ujar Julpiyah.
Baca juga: Anaknya Terseret 150 Meter demi Pertahankan Motor, Sang Ibu Harap Pelaku Segera Tertangkap
Setelah mendapat perawatan di rumah sakit terdekat, Indah dibawa pulang oleh keluarganya karena keterbatasan biaya.
Keluarganya tidak memiliki uang untuk biaya pengobatan Indah di rumah sakit.
"Dibawa pulang karena enggak bisa dirawat katanya, terus karena biaya juga. Katanya harus masuk ruang operasi, cuma untuk pembersihan doang dikenai biaya sekitar Rp 8-10 juta," kata dia.
Julpiyah berharap polisi segera menangkap pelaku dan menjebloskannya ke penjara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.