Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketika Indah Terseret 150 Meter demi Pertahankan Motor dari Maling...

Kompas.com - 29/02/2024, 09:01 WIB
Firda Janati,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

Polisi telah mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan memeriksa sejumlah saksi. Sementara pelaku yang berhasil lolos masih dilakukan pengejaran.

"Sudah kami kunjungi korban untuk dimintai keterangan. Pelaku sementara masih kami buru," imbuh Gurnald.

Merasa pegang tanggung jawab

Ibunda Indah, Julpiyah (48) menuturkan, putrinya nekat mempertahankan motor yang dibawa kabur maling karena merasa bertanggung jawab.

"Karena Indah pikir punya orang, jadi (merasa) itu tanggung jawab dia makanya dia mempertahankan itu sampai rela luka supaya motor itu kena (enggak diambil)," ujar Julpiyah.

Kata Julpiyah, Indah sudah bekerja di tempat tersebut selama empat tahun. Karena itu, dia berusaha menolong meski rela tubuhnya terseret.

"Lagi jaga ruko terus ngeliat kunci motor punya siswa itu enggak dicabut akhirnya ada orang lah yang ngambil itu. Indah ngeliat ngejar sampai keseret itu," tutur dia.

Julpiyah mengetahui putrinya menjadi korban kecelakaan dari tetangganya. Indah dibawa ke RS Karya Medika karena lukanya yang cukup parah.

"Awalnya Puskesmas tapi katanya harus dibawa ke RS Karya Medika Cibitung soalnya kalau di RSUD Cibitung penuh. Sudah langsung diantar sama petugas," kata dia.

Kondisi terkini

Julpiyah menuturkan, Indah mengalami luka yang cukup parah dari wajah hingga kakinya.

"Kondisinya ya masih lumayan parah ya. Luka dari muka sampai tangan itu memar-memar, lecet," tuturnya.

Selain itu, bagian pinggang serta kaki korban juga mengalami luka lecet akibat terseret di aspal jalan.

"Dari pinggang sampai ke bawah kaki lumayan parah. Paha kanan dan kiri lecet-lecet, goresan parah. Lecet semua," ujar Julpiyah.

Baca juga: Anaknya Terseret 150 Meter demi Pertahankan Motor, Sang Ibu Harap Pelaku Segera Tertangkap

Setelah mendapat perawatan di rumah sakit terdekat, Indah dibawa pulang oleh keluarganya karena keterbatasan biaya.

Keluarganya tidak memiliki uang untuk biaya pengobatan Indah di rumah sakit.

"Dibawa pulang karena enggak bisa dirawat katanya, terus karena biaya juga. Katanya harus masuk ruang operasi, cuma untuk pembersihan doang dikenai biaya sekitar Rp 8-10 juta," kata dia.

Julpiyah berharap polisi segera menangkap pelaku dan menjebloskannya ke penjara untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com