Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bantah Lecehkan Stafnya, Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Singgung Soal Politisasi dan Pembunuhan Karakter

Kompas.com - 29/02/2024, 16:27 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Rektor nonaktif Universitas Pancasila, ETH, membantah telah melecehkan dua staf di kampus tersebut berinisial RZ (42) dan DF.

Kuasa hukum Edie, Faizal Hafied menuding, laporan dugaan pelecehan seksual terhadap kliennya erat kaitannya dengan pemilihan rektor baru di Universitas Pancasila.

Dia menilai, ada politisasi menjelang pemihan rektor di kampus. Hafied mengeklaim, dugaan pelecehan seksual kepada kliennya merupakan asumsi.

Baca juga: Diperiksa atas Kasus Pelecehan, Rektor Universitas Pancasila: Saya Senang Bisa Ungkap yang Sebenarnya

"ini juga merupakan pembunuhan karakter bagi klien kami yang seharusnya klien kami dengan prestasinya masih bisa melanjutkan untuk proses selanjutnya," ujar dia seperti dilansir dari TribunJakarta.com, Kamis (29/2/2024).

Hafied yakin seandainya tidak ada pemilihan rektor pada Maret ini, tidak akanada laporan-laporan polisi terhadap kliennya.

"Ada hal yang tidak benar dan tidak tepat disampaikan oleh orang lain yang mendiskreditkan klien kami," ujar Faizal.

Adapun korban melaporkan dugaan pelecehan yang dialaminya pada Januari 2024. Sementara, peristiwa dugaan pelecehan RZ terjadi pada Februari 2023 dan DF pada Desember 2023.

"Karena pelaporannya ini mulai Januari, dan Januari tersebut sudah mulai proses persiapan untuk pemilihan rektor. Jadi kalau tidak ada pemilihan rektor, maka kasus ini, tidak akan ada laporan polisi," ungkap Faizal.

"Seharusnya apabila dirasa memang benar terjadi kejadian tersebut laporkan sesegera mungkin," imbuh dia.

Baca juga: Tiba di Polda Metro, Rektor Universitas Pancasila Bantah Lecehkan Stafnya

Penjelasan Universitas Pancasila

Sebelumnya, - Pelaksana Tugas (Plt) Rektor Universitas Pancasila Sri Widyastuti membantah dugaan pelecehan seksual yang terjadi pada stafnya berkaitan dengan pemilihan rektor.

"Saya bukan dari pihak yayasan. Hanya yang saya tahu, itu tidak ada hubungannya dengan pemilihan rektor. Sama sekali enggak ada," ucap Widyastuti, Selasa (27/2/2024).

Menurut Widyastuti, para korban tak menuntut apapun atas kasus tersebut. Widyastuti berujar, yang korban harapkan hanya pemulihan nama baik saja.

"Enggak ada hubungannya dengan pemilihan rektor. Tetapi, waktunya pas saja. Tidak ada sama sekali iktikad untuk mengganggu pemilihan rektor," ucap dia.

Adapun proses pemilihan rektor telah dimulai sejak Januari lalu. Penyeleksian ini diharapkan selesai akhir Maret. Diperkirakan, pada 2 april sudah ada rektor baru.

Baca juga: Universitas Pancasila Bantah Dugaan Pelecehan Seksual Mencuat di Tengah Pemilihan Rektor Baru

Duduk perkara

Seperti diketahui, Rektor Universitas Pancasila berinisial ETH diduga melecehkan dua staf kampusnya, yakni RZ (42) dan D pada tahun lalu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Munculnya Keraguan di Balik Wacana Pemprov DKI Beri Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket Usai Ditertibkan

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra DKI Minta Maaf

Megapolitan
Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Polda Metro Minta Masyarakat Lapor jika Ada Juru Parkir Memalak

Megapolitan
Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Polisi Akan Bantu Dishub Tertibkan Juru Parkir Liar di Jakarta

Megapolitan
Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Perolehan Kursi DPR RI dari Jakarta Berkurang 5, Gerindra Tetap Akan Usung Kader di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Prabowo Belum Bahas Isu Penambahan Menteri di Kabinetnya

Megapolitan
Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Berantas Jukir Liar, DPRD Usul Pemprov DKI-Minimarket Kerja Sama

Megapolitan
Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Bulan Depan, Gerindra Akan Umumkan Nama yang Diusung untuk Pilgub DKI

Megapolitan
Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Tak Tutup Kemungkinan Usung Anies di Pilkada DKI, PDIP: Tergantung Penilaian DPP dan Rekam Jejak

Megapolitan
Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com