Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Ambruknya Jembatan Kedaung Depok, Berawal dari Retak, Lalu Longsor

Kompas.com - 04/03/2024, 20:47 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Jembatan di Gang Jambu RW 05, Kedaung, Sawangan, Kota Depok, telah selesai diperbaiki setelah sempat ambruk akibat longsor pada salah satu sisinya.

Salah seorang warga bernama Sikim (50) mengungkapkan, kronologi ambruknya jembatan yang menghubungkan antara permukiman Gang Jambu dengan Gang Mangga itu.

"Sekitar tanggal 20 Februari, habis magrib, sisi ujung jembatan tiba-tiba retak. Waktu itu memang habis hujan deras sekali," ujar Sikim kepada Kompas.com, Senin (4/3/2024).

Baca juga: Sempat Longsor, Jembatan di Kelurahan Kedaung Depok Kini Sudah Diperbaiki

Usai melihat salah satu sisi jembatan retak, warga setempat langsung menutup jembatan tersebut dengan beberapa batang bambu. Tujuannya, mengantisipasi warga celaka saat melintas jembatan.

Ternyata benar saja. Tidak beberapa lama kemudian, sisi jembatan yang retak itu mengalami longsor.

“Untungnya segera ditutup. Soalnya setelah retak, langsung longsor bagian bawah jembatannya, enggak ada penyangga,” ungkap Sikim.

Kondisi tersebut membuat jembatan ambruk hampir setengah dan tidak bisa dilintasi. Sikim memastikan, tidak ada korban jiwa atas insiden tersebut.

Ketua RT 01 RW 05 Arif menambahkan, jembatan itu adalah akses utama yang biasa digunakan warga RW 04 dan RW 05, Kedaung, Sawangan.

Baca juga: Hujan dan Kondisi Tanah Jadi Penyebab Jalan Batu Hulung Bogor Kembali Longsor

“Bahkan bukan dari warga Gang Jambu saja, dari luar warga kami juga banyak yang lewat. Karena (jembatan) itu untuk umum," tutur Arif.

Namun, karena terputus, warga terpaksa memutar jalan untuk menggapai tempat tujuannya. Pada Jumat (1/3/2024), jembatan tersebut rampung diperbaiki.

Meski sudah diperbaiki, saat ini, kondisi jembatan yang memiliki lebar 1,5 meter dan panjang kurang lebih 5 meter ini masih ditutupi bambu dan kayu. Hal itu dilakukan karena coran jembatan tersebut belum kering sempurna.

"Nanti baru bisa dibuka dan dipakai secara normal lagi pas sudah benar-benar kering," ujar salah seorang warga bernama Rahmat (63).

Perbaikan jembatan ini dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota Depok.

Baca juga: Warga Kesulitan Air Bersih Imbas Longsor di Batu Hulung Bogor

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com