Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Banjir Jakarta Jadi Olok-olok di Media Sosial, Ramai-ramai Sindir Heru Budi

Kompas.com - 05/03/2024, 09:35 WIB
Larissa Huda

Penulis

Kondisi terstruktur pada akhirnya mengakibatkan terjadinya banjir di sejumlah ruas jalan di Jakarta beberapa hari terakhir.

“Bener-bener kerja nyata nih, Pak Heru untuk menghilangkan rekam jejak Pak Anies. Ban**e juga nih Pj, bukannya ngurangi banjir malah dibuat banjir lagi Jakarta!!” seperti dikutip dari twit akun tersebut.

Bahkan, ada pula yang mengadukan banjir Jakarta kepada Anies Baswedan yang kini sudah tak lagi menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Baca juga: Kendalikan Banjir, Heru Budi Ingin Bangun Rumah Pompa Air di Kali Sunter pada 2025

"Bah (sapaan Abah untuk Anies), Jakarta banjir tapi pada diam saja," ucap Anies saat bacakan komentar pengikutnya di akun Tiktok.

"Ya, kita ingin Jakarta semakin hari, semakin sedikit titik banjir. Ya, itu perlu manajemen. Harus ada manajemennya. Harus ada targetnya. Harus ada ruang lingkup kegiatannya. Sehingga, air itu bisa dikendalikan," jawab Anies.

Pemprov bantah hilangkan jejak Anies

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum membantah informasi soal penutupan sumur resapan air di sejumlah ruas jalan.

Menurut Ika, Dinas SDA DKI Jakarta tidak pernah memerintahkan petugas di lapangan untuk menutup sumur resapan.

Dia mengeklaim petugas justru akan mengecek, dan memperbaiki sumur-sumur resapan yang tertutup atau terdampak perbaikan jalan.

Baca juga: Selain Tambah Rumah Pompa, Pemprov DKI Diminta Perbaiki Saluran Air untuk Tangani Banjir

“Sehingga sumur resapan dapat berfungsi seperti seharusnya dengan memperhatikan keamanan dan kenyamanan pengguna jalan,” ucap Ika.

Ika menegaskan bahwa Pemprov DKI Jakarta akan terus menanggulangi banjir.

Salah satunya dengan tetap menganggarkan biaya pemeliharaan sumur resapan di seluruh wilayah Ibu Kota.

Buruknya sistem saluran air

Pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, mengatakan banjir yang terjadi di berbagai titik lebih disebabkan buruknya sistem saluran air yang tidak berfungsi dengan baik.

"Sudah saatnya Pemprov DKI berfokus untuk merehabilitasi seluruh saluran air," ucap Nirwono kepada Kompas.com, dikutip Selasa (5/3/2024).

Baca juga: Makam Suaminya Terendam Banjir di TPU Semper, Tini: Sedih Sekali, Sudah Bertahun-tahun Begini

Menurut dia, rehabilitasi saluran air itu bisa dimulai dari titik-tiitk banjir yang terjadi kemarin. Kemudian, bertahap ke lokasi-lokasi langganan banjir yang jauh dari sungai.

Selain itu, Pemprov DKI juga dinilai tetap harus membenahi sungai-sungai untuk mengantisipasi banjir kiriman dan merestorasi kawasan pesisir untuk mengatasi banjir rob.

"Selain itu, merevitalisasi situ, danau, embung, waduk untuk meningkatkan kapasitas daerah tangkapan air dan menambah luas ruang terbuka hijau (RTH) sebagai daerah resapan air," ucap dia.

(Tim Redaksi : Tria Sutrisna, Larissa Huda, Akhdi Martin Pratama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com