Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pernah Dimaafkan Orangtua Korban Pertama, Kakek di Cakung Malah Cabuli 6 Anak Lainnya

Kompas.com - 07/03/2024, 15:41 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang kakek berinisial IC (61) diduga mencabuli tujuh anak berusia di bawah 10 tahun di Cakung, Jakarta Timur.

Ketua RT setempat, Eliana, berujar perbuatan IC sebetulnya pernah terjadi Desember tahun lalu. Awalnya, ia hanya menerima laporan dari satu korban.

"Terima laporan pertama itu Desember kemarin. Keluarga korban ingin lihat nanti dulu (apakah pelaku akan beraksi kembali). Di Desember, laporan enggak dilanjut," ujar Eliana kepada Kompas.com, Kamis (7/3/2024).

Baca juga: Lansia di Cakung Diduga juga Cabuli Cucunya

Ia menduga, keluarga korban pertama tidak tega lantaran IC adalah warga yang sudah lama bermukim di sana. Mereka pun mengenal baik terduga pelaku.

"Pelaku warga asli sini, pribumi. Korban juga. Respons keluarga korban antara yakin enggak yakin," ungkap dia.

Mereka mengira IC tidak akan berbuat cabul usai perbuatannya diketahui. Rupanya, keluarga korban salah sangka.

Pada awal Maret 2024, terungkap bahwa IC diduga mencabuli enam anak lainnya sejak beraksi pada korban pertama.

Keluarga korban pertama serta keluarga enam korban lainnya serentak melapor ke Unit PPA Polres Metro Jakarta Timur, Sabtu (2/3/2024).

"Mereka sudah lapor dan ikuti prosedur yang diarahkan polisi, di antaranya visum," ujar Eliana.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menduga IC juga mencabuli cucunya di rumahnya. Selain itu, dia juga diduga mencabuli sembilan anak lainnya.

Baca juga: Lansia yang Diduga Cabuli 7 Bocah di Cakung Dikenal Rajin Beribadah

Rumah pelaku digeruduk massa

Usai kasus pencabulan tersebut menyebar, Eliana mengimbau IC tidak keluar rumah agar tidak menyulut emosi warga.

"Saya sudah pesan jangan keluar rumah, jangan ada kegiatan di luar rumah. Takut mancing emosi warga atau keluarga korban," ungkap dia.

Namun, berdasarkan penuturan warga setempat, IC keluar rumah pada Minggu (3/3/2024) pagi. Kediamannya langsung digeruduk oleh sekitar 50 orang.

Eliana dipanggil untuk meredam suasana. Ia langsung melerai sembari menelepon pihak berwajib. IC ditangkap Polres Metro Jakarta Timur.

Baca juga: Lansia Cabuli 3 Bocah di Matraman, Polisi: Bergairah Melihat Anak Kecil

Korban diming-imingi pakai koin

Adapun tujuh bocah yang diduga menjadi korban pencabulan oleh IC dibujuk rayu para dengan koin mesin capit gratis.

"Menurut keterangan dari keluarga korban, mereka diiming-imingi koin gratis buat main mesin capitan yang dapat boneka," ucap Eliana.

Mesin pencapit boneka itu diletakkan di teras rumah terduga pelaku. Para korban diajak masuk ke dalam rumah IC untuk mengambil koin gratis.

Namun, para korban diduga dicabuli terlebih dulu oleh IC sebelum mereka bisa mendapatkannya. Aksi bejat IC diduga sudah berlangsung sejak pertengahan Desember 2023.

Baca juga: Dilecehkan Lansia, Tiga Bocah di Matraman Awalnya Sedang Petik Bunga di Pekarangan Rumah Pelaku

Korban mengeluh sakit

Aksi bejat kakek IC terungkap berkat pengakuan salah satu korban kepada orangtuanya. Korban merasa perih saat buang air kecil/

Keluhan datang dari korban pertama IC pada pertengahan Desember 2023.

Berdasarkan keterangan keluarga korban, anaknya hanya mengeluh tanpa memberi tahu apa yang sebelumnya terjadi.

Orangtua korban menduga, anaknya merasa takut dan malu. Namun, setelah dibujuk, korban mengakui perbuatan IC.

"Lama-lama orangtuanya curiga, akhirnya ditanya terus. Anak-anak kan ada rasa takut dan malu kalau ngomong tanpa ditanya," tutur Eliana.

Untuk memastikan lebih lanjut, keluarga korban membawa korban ke klinik terdekat. Berdasarkan keterangan dokter, ada luka di bagian dalam alat kelamin korban.

Saat ini, kasus dugaan pencabulan terhadap tujuh bocah itu sedang ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Polres Metro Jakarta Timur.

(Tim Redaksi : Nabilla Ramadhian, Irfan Maullana, Akhdi Martin Pratama)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu 'Ferguso'!

Jukir Liar Akan Ditertibkan lalu Dikasih Pekerjaan, DPRD DKI: Tidak Semudah Itu "Ferguso"!

Megapolitan
Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Gerindra DKI Usul 4 Nama Bacagub Jakarta ke DPP, Ada Ariza Patria dan Rahayu Saraswati

Megapolitan
Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Jangan Seolah Lepas Tangan, Direktur STIP dan BPSDM Diminta Ikut Tanggung Jawab atas Tewasnya Putu

Megapolitan
DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

DPRD DKI: Tidak Ada Anggaran untuk Beri Pekerjaan Eks Jukir Liar Minimarket

Megapolitan
Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Prabowo Kantongi Nama Kader Gerindra yang Akan Maju Pilgub DKI Jakarta

Megapolitan
Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Paniknya Maling Motor di Koja, Ditangkap Warga Usai Aksinya Ketahuan sampai Minta Tolong ke Ibunya

Megapolitan
Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Pengelola Minimarket Diminta Juga Tanggung Jawab atas Keamanan Kendaaraan yang Parkir

Megapolitan
Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung 'Political Will' Heru Budi

Soal Wacana Pekerjaan Bagi Jukir Minimarket, Pengamat: Tergantung "Political Will" Heru Budi

Megapolitan
Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Heru Budi Janjikan Pekerjaan ke Jukir Liar Minimarket, Pengamat: Jangan Hanya Wacana!

Megapolitan
Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Babak Baru Kasus Taruna STIP Dianiaya Senior hingga Tewas, Muncul 3 Tersangka Baru yang Ikut Terlibat

Megapolitan
Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Solidaritas Pelaut Indonesia Minta Senioritas ala Militer di STIP Dihapuskan

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com