Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sempat Diskors 3 Hari, KPU Kota Bekasi Lanjutkan Proses Rekapitulasi

Kompas.com - 12/03/2024, 20:30 WIB
Firda Janati,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - KPU Kota Bekasi melanjutkan proses rekapitulasi suara yang sempat tertunda selama tiga hari, Sabtu (9/3/2024) hingga Senin (11/3/2024).

Ketua KPU Kota Bekasi Ali Syaifa menuturkan, pihaknya kembali melakukan rekapitulasi pada hari ini, Selasa (12/3/2024).

"Sempat kami skors ya Sabtu sampai Minggu, (hari ini) sudah berjalan (proses rekapitulasi), tiga Kecamatan sudah menyelesaikan perhitungan masing-masing," ujar Ali saat dikonfirmasi wartawan, Selasa.

Baca juga: Soal Dugaan Penggelembungan Suara, KPU Kota Bekasi Akui Ada Perbedaan Data

Ali menjelaskan, penundaan tiga hari dikarenakan tiga Kecamatan tersebut, yakni Kecamatan Bekasi Selatan, Bekasi Utara, dan Bekasi Timur belum selesai melakukan perhitungan suara.

"Ditunda murni karena alasan tiga kecamatan, di Kecamatan Bekasi Selatan, Utara dan Timur yang memiliki TPS besar belum selesai, jadi kami lakukan skorsing," ujar dia.

Ali mengatakan, tiga kecamatan itu memiliki jumlah TPS ratusan sehingga memerlukan waktu yang lebih lama untuk proses perhitungan.

"Alasan murni karena itu jumlah TPS banyak, di Kecamatan Bekasi Utara ada 900-an, Bekasi Timur 770-an, dan Bekasi Selatan 700 sekian," imbuhnya.

Baca juga: Perkiraan Perolehan Kursi Pileg DPRD DKI 2024: PKS Naik, PDI-P dan Gerindra Turun

Selain karena jumlah TPS yang besar, kendala lain ditemukannya perbedaan data. Sebab itu, dilakukan pemungutan suara ulang.

"Banyak terjadinya fekapitulasi di kecamatan perbedaan data antara yang ada disalinan dengan C Plano, jadi memastikan akurat beberapa TPS dilakukan perhitungan ulang," imbuhnya.

Ali yakin proses rekapitulasi akan selesai pada Malam ini dan akan diserahkan ke KPU Jawa Barat, Rabu (13/3/2024).

"Seluruh PPK telah terkonfirmasi selesai, sampai malam kami selesaikan. Malam hari sudah bisa kami plenokan. Besok kami serahkan kepada KPU provinsi Jabar," paparnya.

Baca juga: 60 Gerai Ramaikan Pasar Takjil Benhil pada Ramadhan 1445 Hijriah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com