JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu penumpang kapal KM Pari Kudus, Juniadi, tak pernah menyangka bakal terombang-ambing di tengah laut pada Senin (11/3/2024) sore.
Kapal yang ia tumpangi tiba-tiba terbalik di perairan Kepulauan Seribu saat melakukan perjalanan dari Asha Resort Pulau Payung Payung menuju Pantai Mutiara.
Saat itu, cuaca memang kurang bersahabat dan ombak sedang tinggi. Kapal pun terombang-ambing di lautan dekat Pulau Rambut.
"Kami dari arah Pulau Payung mau balik (kembali), itu ombaknya besar. Jadi itu kapal sudah sempat terombang-ambing hampir kebalik," ucap Juniadi seperti dilansir dari TribunJakarta.com, Selasa (12/3/2024).
Baca juga: 34 Korban Kapal Terbalik di Kepulauan Seribu Dievakuasi dalam Kondisi Selamat
"Tiba-tiba kebalik sudah. Enggak ada peringatan, cepat kebaliknya," lanjut Juniadi.
Juniadi mengatakan, kapal terbalik begitu cepat sehingga para penumpang pun tak sempat menyelamatkan diri sesegera mungkin.
Semua penumpang terpental, termasuk Junaidi yang terlempar ke sisi kanan kapal.
Pada saat kapal terbalik, ucap Juniadi, kapten kapal pun menyelam mencari pelapung untuk para penumpang.
"Saat kapalnya sudah terbalik, baru semua orang pada ambil pelampung. Tapi, mungkin ada yang enggak kebagian. Kaptennya ke dalam menyelam untuk ambil pelampung lagi," ucapnya.
Juniadi mengatakan, kapal itu terbalik ke sebelah kanan. Juniadi yang terlempar ke kanan itu tersangkut. Ia pun kemudian ditarik keluar dari jendela.
Baca juga: WN Taiwan Korban Terbaliknya Kapal di Kepulauan Seribu Belum Ditemukan
Para penumpang yang sudah memakai pelampung akhirnya keluar melalui jendela, seiring kapal yang perlahan mulai tenggelam.
Puluhan penumpang, nakhoda, dan awak kapal itu bertahan hidup di tengah lautan dengan mengandalkan pelampung dan berpegangan pada bagian kapal yang masih belum tenggelam.
Mereka bertahan sejenak di tengah laut sebelum akhirnya kapal-kapal yang melintas serta kapal evakuasi tim SAR datang untuk menyelamatkan para penumpang.
Kasiop Badan SAR Nasional (Basarnas) DKI Jakarta, Agung Priambodo mengatakan, 34 dari 35 korban kapal Parikudus yang terbalik di Kepulauan Seribu selamat.
"Ada 35 penumpang, dan 34-nya selamat," ucap Agung ketika dikonfirmasi oleh Kompas.com, Selasa (12/3/2024).
Baca juga: Angin dan Ombak Jadi Penyebab Kapal Parikudus Terbalik di Kepulauan Seribu
Jumlah tersebut terdiri dari 32 penumpang dan tiga anak buah kapal (ABK). Namun, ada satu penumpang yang hilang, yakni warga negara (WN) Taiwan berusia 46 tahun.
Pencarian korban sudah dilakukan. Namun, kata Agung, kemarin belum ditemukan tanda-tanda keberadaannya. Padahal Tim SAR sudah menyelam dan menyisir sekitar lokasi.
"Masih belum ditemukan. Sudah penyelaman nihil dan belum ada tanda-tanda lain," sambung Agung.
Adapun tiga ABK tersebut dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Sementara 31 penumpang yang dievakuasi dibawa ke Baywalk Pluit, Jakarta Utara.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Kepulauan Seribu AKBP Jarot mengungkapkan, penyebab terbaliknya KM Pari Kudus di perairan Kepulauan Seribu adalah angin yang kencang dan ombak tinggi.
“Ombak dan angin,” ucapnya ketika dikonfirmasi, Selasa.
Baca juga: 34 Korban Kapal Terbalik di Kepulauan Seribu Dievakuasi dalam Kondisi Selamat
KM Parikudus ini merupakan kapal milik Asha Resort yang ada di Pulau Payung, Kepulauan Seribu Selatan.
Awalnya, KM Parikudus berangkat dari Asha Resort Pulau Payung Kepulauan Seribu Selatan menuju Pantai Mutiara Jakarta Utara.
“Info awal dari Asha Resort Pulau Payung menuju Pantai Mutiara Jakarta Utara,” sambung AKBP Jarot.
Namun, saat berada di sekitar Perairan Pulau Rambut, Kelurahan Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, KM Parikudus justru terbalik.
Sebagian penumpang ada yang jatuh ke perairan. Sementara sebagian lagi ada yang bertahan dengan memegang badan kapal.
Dalam proses evakuasi, Polsek Kepulauan Seribu juga dibantu oleh Kapal Marina Express yang kebetulan melintas di sekitar TKP.
Proses evakuasi pun tak berjalan mulus, karena ombak di perairan tersebut sedang tinggi sekitar 2 meter – 2,5 meter.
Bukan hanya ombak yang tinggi, berdasarkan peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pada Senin (11/3/2024) kemarin, arah angin di Kepulauan Seribu didominasi dari Barat – Utara dengan kecepatan angin maksimum 25 Knot (46 km/jam).
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Kesaksian Korban Kapal Terbalik di Pulau Seribu: Ombak Sangat Besar, Kami Terpental.
(Tim Redaksi : Shinta Dwi Ayu, Jessi Carina, Ambaranie Nadia Kemala Movanita,Gerald Leonardo Agustino (TribunJakarta.com), Ferdinand Waskita Suryacahya (TribunJakarta.com))
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.