Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luas dan Sejuk, Serambi Masjid Sunda Kelapa Sering Jadi Tempat Istirahat bagi Pekerja

Kompas.com - 15/03/2024, 11:43 WIB
Xena Olivia,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ruang serambi “Jayakarta” di Masjid Agung Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat, acap kali menjadi tempat beristirahat sejenak bagi orang-orang yang baru pulang kerja.

Dengan struktur atap bangunan masjid yang seperti perahu, ruang serambi itu diibaratkan sebagai tempat transit jemaah menuju ruang ibadah utama.

“Ini ibarat ruang transit tempat orang mau naik ke dalam perahunya. Tempat istirahat sejenak bagi orang yang habis pulang kerja,” ujar Sekretariat Masjid Raya Sunda Kelapa, Nuja, kepada Kompas.com, Selasa (12/3/2024).

Baca juga: Masjid Agung Sunda Kelapa, Wisata Religi di Jakarta yang Punya Atap Unik Serupa Perahu

Area serambi berbentuk persegi dan dicat warna putih bersih. Di sisi kiri dan kanan ada sejumlah ventilasi yang terbuat dari kayu berornamen sehingga cahaya bisa masuk secara natural.

Selain itu, areanya juga cukup luas. Sejumlah jemaah tampak beristirahat dan terlelap dengan leluasa karena suasana masjid yang relatif sejuk.

Kemudian, di ujung ruangan ada tangga yang menghubungkan ruang serambi dengan ruang ibadah utama.

Menurut Nuja, area itu tidak selalu ramai. Akan tetapi, setiap harinya ada orang yang singgah di sana.

Setiap hari Minggu juga ada kegiatan pendidikan bagi anak-anak yang diselenggarakan di ruang serambi itu.

“Khususnya buat anak-anak yang ekonominya kurang mampu. Jadi di serambi ini bikin lingkaran kecil untuk belajar bareng,” imbuh dia.

Baca juga: Masjid Agung Sunda Kelapa dan Makna di Balik Atap Berbentuk Perahu

Pintu masuk menuju Masjid Raya Sunda Kelapa, Jumat (12/3/2024).KOMPAS.com/XENA OLIVIA Pintu masuk menuju Masjid Raya Sunda Kelapa, Jumat (12/3/2024).

Sebagai informasi, struktur bangunan seperti perahu pada Masjid Agung Sunda Kelapa memang tidak terlihat jelas terlihat dari dalam.

Namun, ada bentuk melengkung seperti perahu di atas atap yang bisa terlihat dari luar.

Masjid yang diresmikan oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin pada 1971 ini juga menawarkan fasilitas lain, yaitu aula sakinah untuk kegiatan ibadah atau kegiatan sosial, pujasera untuk bazar UMKM, dan lapangan basket untuk aktivitas anak muda.

Masjid ini juga ramah difabel. Ada akses khusus bagi jemaah yang menggunakan kursi roda. Apabila tidak bisa naik tangga menuju ruang ibadah, mereka bisa menggunakan lift khusus yang tersedia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Polisi Tangkap Pemalak Sopir Truk yang Parkir di Jalan Daan Mogot

Megapolitan
Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com