Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hasil Mediasi, Pesantren Khoirur Rooziqiin Akhirnya Setuju Beli Lahan Warga Rp 2,7 Miliar untuk Akses Jalan

Kompas.com - 15/03/2024, 12:46 WIB
Dinda Aulia Ramadhanty,
Jessi Carina

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Mediasi antara Pondok Pesantren Khoirur Rooziqiin dan warga Rawa Maya menghasilkan solusi. Pihak Ponpes akhirnya setuju untuk membeli lahan warga dengan harga total Rp 2,7 miliar.

"Fix-nya, kami membayar tanah warga kurang lebih seluas 600 meter persegi dikali Rp 4,5 juta. Itu total yang dibutuhkan sekitar Rp 2,7 miliar," kata Ketua Pesantren Khoirur Rooziqiin Ali Murthado kepada Kompas.com, Jumat (15/3/2024).

Ali mengatakan, nominal anggaran tersebut sudah termasuk pengurukan tanah yang akan dikerjakan oleh para ahli waris tanah.

"Bonusnya adalah, kami mendapatkan tanah tidak masih dalam bentuk empang, melainkan sudah dalam bentuk tanah sesungguhnya (bersih)," ujar Ali.

Baca juga: Duduk Perkara Pesantren Khoirur Rooziqiin Tak Punya Akses Utama

Menurut Ali, pengurukan tanah diajukan langsung oleh salah satu ahli waris, Yanto.

"Pak Yanto sebagai ahli waris yang memberikan ajuan saat di kantor kecamatan. Beliau tetap meminta harga Rp 4,5 juta namun akan ada bonus pengurukan tersebut," ungkap Ali.

"Alhamdulillah, setidaknya dari total pengeluaran sekitar Rp 2,7 miliar, kami tidak akan mengeluarkan dana besar lagi untuk pengurukan," tambahnya.

Lahan yang akan dibeli untuk pembangunan akses jalan pondok pesantren (ponpes) berlokasi di sisi barat, yakni di Jalan Rawa Maya.

Sisi barat merupakan akses sementara yang masih digunakan sebagai mobilitas penghuni ponpes hingga saat ini.

Saat bertanya soal anggaran yang besar dan kondisi keuangan pesantren, Ali menanggapi, pihaknya akan melakukan penggalangan dana.

Baca juga: Kisah Keseharian Santri di Ponpes Depok yang Tak Punya Gerbang Utama, Kurir Selalu Tersesat...

"Saat ini lagi diusahakan selama bulan Ramadhan sudah mulai melakukan penggalangan dana. Dan Alhamdulillah beberapa dana mulai masuk, data terakhir uang sudah terkumpul empat persen dari total," tutur Ali.

Ali menyebutkan, sudah sekitar Rp 100 juta terkumpul dari Rp 2,7 miliar.

Pasalnya, di dalam mediasi ternyata juga meminta pihak ponpes membayar DP seharga Rp 1 miliar setelah waktu lebaran Idul Fitri.

"Kita terus menggalang dana. Harapannya, semua orang baik, dari pemerintah atau masyarakat bisa membantu kami," tutur Ali.

Disampaikan oleh Ali, seluruh informasi galang dana dan update-nya akan terus dikabari melalui laman Instagram @pesantrenkhoirurrooziqiin.

Baca juga: Menengok Pesantren Khoirur Rooziqiin di Depok yang Tak Punya Akses Masuk

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

3 Korban Tewas Kebakaran Kapal di Muara Baru Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Remaja di Bogor Ditangkap Polisi Usai Tusuk Seorang Ibu dalam Keadaan Mabuk

Megapolitan
Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Temui Heru Budi di Balai Kota, Ahmed Zaki Pastikan Bukan Bahas Isu Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Warga Tangkap Pria yang Diduga Tusuk Perempuan di Bogor

Megapolitan
Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Pemprov DKI Tertibkan 15 Rumah Kumuh di Tanah Tinggi, Direnovasi Jadi Tipe 36

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com