Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Protes Tak Dapat Beras Gratis dari Mendag, Warga: Pak, Saya Enggak Kebagian!

Kompas.com - 18/03/2024, 11:26 WIB
Ruby Rachmadina,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Puluhan warga protes sambil berteriak karena tidak kebagian beras yang dibagikan gratis oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) dalam program pasar murah yang digelar di Kelurahan Sukasari, Bogor Timur, Kota Bogor, Senin (18/3/2024).

Pantauan Kompas.com, awalnya Zulhas membeli 200 beras stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) dan langsung membagikannya ke warga sekitar.

Puluhan warga pun langsung berkumpul dan berbaris untuk mengantre.

Baca juga: Dapat Beras Gratis dari Polisi dan Wartawan, Warga Pesanggrahan: Alhamdulillah Terbantu Pas Harga Lagi Mahal

Tak berapa lama kemudian, warga yang tidak mendapatkan beras langsung berteriak dan mengadu kepada Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim yang juga ada di lokasi.

“Pak, saya enggak kebagian, pak!” teriak salah satu warga.

“Pak, saya juga belum dapat, pak!” sahut warga lainnya.

Warga bernama Ade (59) menuturkan, banyak warga yang tidak kebagian beras gratis karena ada warga lain yang mengambil lebih dari satu karung.

Warga yang sedang mengantre seketika meradang saat mengetahui 200 beras SPHP gratis sudah habis.

“Tadi ada warga yang ngambil lebih dari satu karung. Padahal harusnya satu orang, satu (karung) beras aja,” ucap Ade.

Baca juga: Demi Bansos Beras, Warga Bogor Antre sejak Pagi di Kantor Pos

Sementara itu, Dedie Rachim tampak meminta agar warga yang tidak kebagian beras untuk bersabar.

“Sabar, sabar, mohon jangan dorong-dorong,” ujar Dedie.

Ia meminta satu warga hanya mengambil satu kantong beras ukuran lima kilogram.

“Satu orang, satu karung beras ya ibu-ibu, jangan lebih,” ucap Dedie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com