Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Dianggap "Turun Kelas" jika Jadi Cagub DKI

Kompas.com - 18/03/2024, 11:13 WIB
Nabilla Ramadhian,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Ada keuntungan dan kerugian tersendiri bagi Anies Baswedan jika diusung sebagai calon gubernur (cagub) DKI Jakarta dalam Pilkada 2024.

Analis Politik dan Direktur Eksekutif Skala Data Indonesia, Arif Nurul Imam, menuturkan, Anies "turun kelas" jika maju dalam Pilkada DKI 2024.

"Minusnya, Anies ketika maju ke Pilkada 2024 itu turun kelas," tutur dia kepada Kompas.com, Minggu (17/3/2024).

Sebab, Anies sebelumnya telah mencalonkan diri menjadi calon presiden pada Pilpres 2024.

Meski demikian, Arif menilai Anies memiliki peluang untuk menang jika diusung menjadi cagub DKI Jakarta oleh Koalisi Perubahan. 

Baca juga: Elektabilitas Tinggi, Anies Punya Modal Diusung Jadi Cagub DKI oleh Koalisi Perubahan

Berdasarkan hasil penghitungan perolehan suara Pilpres 2024 di tingkat DKI Jakarta, pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mendapatkan suara 41,07 persen.

Persentase itu hanya beda tipis dari pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebesar 41,67 persen.

Meskipun turun kelas, Arif mengatakan tidak masalah jika Anies mengikuti kontestasi Pilkada DKI asalkan dengan kalkulasi yang tepat. 

"Kalau kemudian turun kelas (maju dalam Pilkada 2024), kalkulasi politiknya harus tepat agar dapat panggung politik," tutur dia.

Saat berhasil menjabat kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies bisa menjaga basis massanya dan kembali menjadi tokoh publik.

Baca juga: Soal Potensi Anies Nyagub DKI, Sekjen Nasdem: Akan Dijawab Tanggal 20

"Memiliki jabatan publik dan disorot media, dan akan dilihat masyarakat Indonesia. Pilkada DKI adalah Pilkada rasa Pilpes sehingga akan jadi sorotan masyarakat se-Indonesia," Arif berujar.

Selain itu, jika diusung menjadi cagub DKI Jakarta, Anies juga bisa tetap eksis di panggung politik.

"Karena itu, jika dia mengejar karier politiknya, tentu akan berusaha untuk mencari jabatan-jabatan publik, termasuk Gubernur DKI Jakarta," ucap dia.

Arif mengatakan, Gubernur DKI Jakarta bagaikan sebuah panggung politik yang besar.

Para tokoh yang menjabat bisa meningkatkan atau menjaga eksistensi dan elektabilitas mereka di dunia politik.

"Dan saya kira, Anies mengejar atau berusaha mendapatkan jabatan publik tersebut, termasuk Gubernur DKI Jakarta," pungkas Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com