Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sang Istri Sempat Sembahyang Sebelum Bunuh Diri Satu Keluarga di Penjaringan

Kompas.com - 18/03/2024, 18:45 WIB
Shinta Dwi Ayu,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Jakarta Utara (Jakut) AKBP Hady Siagian, membenarkan bahwa ibu berinisial AEL, korban kasus satu keluarga bunuh diri, sempat sembahyang di Klenteng Apartemen Teluk Intan Penjaringan, Jakut.

Ia juga menjelaskan, lokasi lompat satu keluarga tersebut berada di sebelah kanan kelenteng Apartemen Teluk Intan.

"Tapi sebelum ke kanan (lokasi lompat), istrinya berdoa dulu, sembahyang," ucapnya kepada wartaman di Polres Jakut, Senin (18/3/2024).

Sementara sang ayah dan kedua anaknya menunggu di kursi.

Baca juga: Sulit Ungkap Kasus Bunuh Diri di Apartemen Penjaringan, Polisi: Kasus Ini Tak Ada Jejak Sama Sekali

"Nah, trus bapak anaknya tunggu di kursi," sambungnya.

AKBP Hady juga menegaskan, lantai 22 apartemen tersebut memang tidak pernah dikunci sehingga siapa saja boleh masuk untuk beribadah.

"Nah, karena di atas ada klenteng, pintu atas tuh gak ditutup, enggak dikunci. Karena bebas, siapa pun yang mau beribadah di sana silakan, gitu," jelasnya.

Polisi juga menjelaskan, penunggu kelenteng bernama Akong tidak melihat saat satu keluarga tersebut hendak melompat.

Baca juga: Ikatan Tali di Tangan Jadi Petunjuk Polisi Selidiki Kematian Sekeluarga di Apartemen Penjaringan

Pasalnya, lokasi bunuh diri satu keluarga tersebut bukan di area kelenteng, melainkan di taman.

"Karena ada dua bagian, sebelah kiri klenteng, sebelah kanan taman. Nah, posisi korban loncat itu di daerah taman sana, bukan di kelentengnya," ujar dia.

AKBP Hady juga mengungkapkan, Ahong memang melihat saat korban berinisial AEL berdoa di kelenteng.

Namun, ia tak menyangka apabila korban bersama keluarganya akan melompat ke lantai bawah.

"Sembahyang dilihat, cuma enggak nyangka dia kalau selesai ibadah bakal loncat," tutupnya.

Baca juga: Polisi Masih Selidiki Penyebab Satu Keluarga Terjun dari Apartemen Penjaringan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com