Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maling Brankas di Ciracas Panjat Pagar dan Bobol Pintu Rumah Pakai Linggis

Kompas.com - 19/03/2024, 13:29 WIB
Nabilla Ramadhian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua maling membobol sebuah rumah dan menggasak brankas berisi barang berharga di sebuah rumah di Ciracas, Jakarta Timur, Rabu (13/3/2024) sore.

Pemilik rumah, Ria (36), mengatakan, salah satu pelaku memanjat pagar.

"Pelaku ada dua. Satu beraksi (memanjat), satu lagi memantau dari motor sambil pura-pura main HP," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (19/3/2024).

Baca juga: Rumah di Ciracas Dibobol Maling, Isi Brankas Senilai Rp 150 Juta Raib

Sore itu, jalanan di depan rumah Ria sepi. Begitu pula ujung gang yang biasanya ramai anak-anak berkumpul.

Ria menduga, dua titik itu sepi karena anak-anak yang sering berkumpul sudah masuk sekolah dan belum pulang.

"Mereka awalnya mondar-mandir dan melakukan timpukan batu ke dalam rumah," kata Ria.

Lantaran tidak mendapat respons karena rumah sedang kosong, salah satu pelaku langsung memanjat pagar.

Berdasarkan rekaman kamera CCTV, pelaku yang menurunkan maskernya itu berjalan dengan santai.

Wajahnya yang tampak sangat jelas di kamera CCTV pun sedang tersenyum. Kemudian, ia langsung mengeluarkan linggis.

Baca juga: Rumah Kos di Jagakarsa Jadi Tempat Produksi Tembakau Sintetis Selama 3 Bulan

Linggis digunakan untuk mencongkel pintu rumah Ria dan membobol lubang kunci.

Walhasil, pintu rumah Ria rusak cukup parah.

Saat masuk, pelaku sempat berjalan-jalan di dekat pintu sebelum menuju ke ruangan yang memiliki brankas.

"Brankas beserta isinya diambil. Total Rp 150 jutaan," ungkap Ria.

Ada sejumlah barang berharga disimpan di sana. Barang-barang itu mencakup dua BPKB motor, satu BPKB mobil, uang tunai, berlian, dan emas.

Kemudian lima pasang jam tangan, jam tangan milik anak Ria, tiga buku tabungan, gelang giok, dan logam mulia.

Pada saat kejadian, Ria sekeluarga sedang berada di luar kota untuk mengurus bisnis sejak Sabtu (9/3/2024).

Baca juga: Dishub Siapkan Diklat bagi Calon Sopir Angkot Listrik di Bogor

"Memang kami tidak punya asisten rumah tangga atau orang untuk menunggu rumah, jadi biasanya saya titip ke tetangga sebelah," jelas Ria.

Pada Rabu sekitar pukul 12.00 WIB, Ria memantau kamera CCTV di rumahnya. Kondisi masih aman.

Namun, sekitar pukul 16.30 WIB, saudara Ria menelepon untuk memberi tahu bahwa pintu rumah dalam keadaan terbuka.

Sementara itu, pagar rumah berada dalam posisi agak miring meski tidak terbuka. Tiga gembok pengaman pun masih terpasang.

"Suami saya cek CCTV dari jam 15.00 WIB. Jam 15.23-an WIB, terekam ada pengendara motor, dua orang (berboncengan)," ujar dia.

Pada saat itu juga, Ria langsung menghubungi Polsek Ciracas. Pada pukul 17.00 WIB, ia sekeluarga sudah tiba di kantor polisi untuk membuat laporan.

Ria tidak menuturkan pasti waktunya, tetapi pihak Jatanras dari Polres Metro Jakarta Timur sudah datang ke rumahnya untuk olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Mama Mau Pergi Demo Dulu, demi Masa Depan Kalian...

"Kami dimintai keterangan, lalu mereka melakukan penelusuran jalan di sekitar TKP untuk mengetahui apakah ada CCTV lain yang bisa diambil rekamannya," Ria berujar.

Sampai saat ini, kasus masih berjalan dengan cukup lancar. Tim IT bergerak untuk mengidentifikasi wajah salah satu pelaku.

Pasalnya, pelaku yang masuk ke dalam rumah Ria menurunkan maskernya. Wajahnya yang tersenyum tampak jelas dalam rekaman kamera CCTV.

"Progres masih dalam pencarian pelaku dan identifikasi wajah sambil berjalan," pungkas Ria.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Tidak Cukup Dibebastugaskan, Direktur STIP Diminta Bertanggung Jawab secara Hukum

Megapolitan
Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Polisi Selidiki Penyebab Tawuran di Kampung Bahari yang Bikin Jari Pelaku Nyaris Putus

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Yayasan SMK Lingga Kencana: Perpisahan di Luar Kota Disepakati Guru dan Siswa

Megapolitan
Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Tawuran Pecah di Gang Bahari Jakut, 1 Korban Jarinya Nyaris Putus

Megapolitan
Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Dharma Pongrekun Serahkan Bukti Dukungan Cagub Independen ke KPU Jakarta

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 13 Mei 2024

Megapolitan
Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Pungli di Masjid Istiqlal Patok Tarif Rp 150.000, Polisi: Video Lama, Pelaku Sudah Ditangkap

Megapolitan
Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Orangtua Korban Tragedi 1998 Masih Menunggu Anak-anak Pulang Sekolah...

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, Senin 13 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta 'Napak Reformasi' Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Peringati Tragedi Mei 1998, Peserta "Napak Reformasi" Khusyuk Doa Bersama dan Tabur Bunga

Megapolitan
Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Diduga Bakal Tawuran, 33 Remaja yang Berkumpul di Setu Tangsel Dibawa ke Kantor Polisi

Megapolitan
Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Dharmawangsa, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com