Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ibu Rumah Tangga Terpaksa "Ngirit" Belanja Kala Harga Bahan Pokok Naik

Kompas.com - 20/03/2024, 16:51 WIB
Rizky Syahrial,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang ibu rumah tangga bernama Rosmayati terpaksa mengurangi porsi belanjanya saat harga bahan pokok naik.

Ia mengurangi porsi belanja karena penghasilannya tidak mencukupi.

"Jadi ngirit. Dikurangin (porsinya) sudah pasti, karena kan jatah belanja, penghasilan kan enggak sesuai," ujar Rosmayati saat ditemui di Pasar Tomang Barat, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Rabu (20/3/2024).

Baca juga: Pedagang Pasar Berharap Harga Pangan Terjangkau Jelang Lebaran: Biar Dagangan Laku!

Apalagi, Rosmayati harus memberi makan dua orang anak dan suaminya setiap hari.

"Pengeluaran saya besar, makanya siasat saya lebih irit ya. Lebih selektif beli bahan-bahan dapurnya," kata dia.

Berbeda dengan ibu lain bernama Suryati. Ia tetap membeli bahan pangan sebagaimana yang ia beli sebelumnya.

"Yang bahan pokok saya beli. Masa kalau masak enggak ada bumbu gimana, enggak enak kan," kata dia.

Sementara itu, pedagang sembako di pasar bernama Lely mengeluh barang jualannya kerap tidak habis belakangan ini.

Kenaikan harga bahan pokok berdampak pada pendapatan dari warung jualannya yang berkurang.

Sebab, para pelanggan mengurangi jumlah pembelian bahan pokok.

Baca juga: Hari ke-8 Ramadhan, Harga Pangan di Pasar Tomang Barat Masih Tinggi

"Ada dampaknya, jadi pembeli juga mengurangi belanja. Misalnya biasa beli satu kilogram jadi setengah, ngurangin porsi," ucap dia.

Ia pun berharap, pemerintah bisa segera menstabilkan harga pasar, apalagi menjelang Idul Fitri 1445 H.

"Saya harap harganya normal lah standar saja gitu. Jangan sampai naik yang signifikan banget," kata Lely.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Ahmed Zaki Bertemu Heru Budi, Silaturahmi Lebaran Sambil Diskusi Daerah Khusus Jakarta

Megapolitan
Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Toyota Fortuner Picu Kecelakaan Tol MBZ, Ternyata Mobil Dinas Polda Jabar...

Megapolitan
Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com