Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Sapu Lidi Jadi Simbol Perlawanan Emak-emak Lawan Oknum Pelaku Kekerasan pada Perempuan

Kompas.com - 20/03/2024, 20:23 WIB
Xena Olivia,
Akhdi Martin Pratama

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sisca Rumondor (58) tampil beda dengan kebaya hitamnya saat ikut demo di depan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/3/2024).

Selain berkebaya, ia mengangkat sebuah sapu lidi. Sementara, tangannya yang lain memegang sebuah poster bertuliskan "Aparat Bawa Pentungan, Kami Bawa Sapu Lidi. Berbuat Kasar pada Perempuan... Akan Kami Gebuk".

Saat dihampiri Kompas.com, Sisca menjelaskan, ada banyak arti dari sapu lidi.

Baca juga: Demo di KPU, Massa Bakar Sampah Sambil Bawa Banner Jokowi Biang Kecurangan

Salah satunya adalah simbol perlawanan terhadap aparat kepolisian yang diduga melakukan kekerasan pada pedemo perempuan saat beraksi di depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Selasa (19/3/2024) malam.

"Kami aksi damai, tidak membawa senjata sebutirpun. Tapi, aparat memukul mundur dengan kekerasan," ujar Sisca kepada Kompas.com.

Sisca bercerita, kawannya yang bernama Rena (50) terjatuh dan mengaku terinjak-injak oleh aparat saat aksi.

Saat ini, Rena dikabarkan tengah dirawat di Rumah Sakit Pelni.

"Kami tidak terima. Menyatakan aspirasi adalah hak seluruh bangsa. Tidak bisa dengan kekerasan, apalagi kepada perempuan. Saya sebagai ibu sangat tidak terima," ujar wanita dengan dua anak dan satu cucu itu.

Selain itu, sapu lidi juga melambangkan membersihkan. Sisca berpendapat, sapu lidi seolah perlambangan untuk membersihkan yang kotor di negara ini.

"Proses (Pemilu) yang kotor, pemerintah yang kotor. Sapu bersih cukup dengan sapu lidi. Untuk satu Indonesia siap membersih," ujar dia.

Selain itu, sebuah lidi yang berdiri sendiri tidak berarti apa-apa. Namun, jika sudah bersatu dengan lidi lain maka akan menjadi kuat.

"Itu sebabnya saya mengajak ibu-ibu hadir membawa 'senjata' cukup dengan sapu lidi," ujar Sisca.

Selain membawa untuk dirinya sendiri, Sisca membagi-bagikan sapu lidi untuk wanita-wanita lain. Ia merogoh kocek sebesar Rp 300.000 untuk membeli sapu lidi di Pasar Manggarai, Jakarta Selatan.

"Ini satu ikatnya Rp 15.000. Saya enggak tahu deh dapet berapa itu Rp 300.000," celetuk dia sambil tersenyum.

Wanita yang tergabung ke dalam komunitas Bunda Milenial itu berharap, tidak ada lagi kekerasan oleh oknum aparat, terutama kepada perempuan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Perempuan Luka-luka Usai Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Korban Begal Bermodus 'Debt Collector' di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Korban Begal Bermodus "Debt Collector" di Jaktim Ternyata Tulang Punggung Keluarga

Megapolitan
Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Polisi Gadungan yang Palak Warga di Jaktim dan Jaksel Ditangkap

Megapolitan
Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Polisi Ungkap Alasan Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah: Merasa Dijauhi Teman

Megapolitan
Siswa yang 'Numpang' KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Siswa yang "Numpang" KK di DKI Tak Bisa Daftar PPDB Tahun Ini

Megapolitan
Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Sudah Berusia 70 Tahun, Mian Pesimistis Pemprov DKI Beri Pekerjaan buat Jukir Liar Lansia

Megapolitan
Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Kronologi Siswa SMP di Jaksel Lompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Disdik DKI Buka Pendaftaran Akun PPDB Jakarta Mulai Hari Ini

Megapolitan
Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Mayat Wanita Kenakan Kaus Gucci Ditemukan di Selokan Kawasan Bekasi, Ada Luka di Jidat dan Dahi

Megapolitan
Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Polisi Tangkap 2 Pria yang Sekap Perempuan di Apartemen Kemayoran, Satu Pelaku Hendak Kabur

Megapolitan
PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

PAM Jaya Buka Seleksi Calon Management Trainee PAMANAH Future Leader Batch 2, Diikuti 1.087 Peserta

Megapolitan
Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Siswa SMP di Jaksel Diduga Melompat dari Lantai 3 Gedung Sekolah

Megapolitan
Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Seorang Wanita Disekap Dua Pria di Apartemen Kemayoran

Megapolitan
Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Sempat Ditutup Pengelola Mal, Jalan Tembus Menuju Pasar Jambu Dua Dibuka Pemkot Bogor

Megapolitan
Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang 'Nanggung'

Muncul Lagi Usai Ditertibkan, Jukir Liar Minimarket: RW yang "Nanggung"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com