Ia juga berencana untuk langsung naik bus dari Terminal Kampung Rambutan guna mendapatkan tempat duduk.
“Tahun 2022 itu gue mudik 29 April, Lebarannya 2 Mei waktu puncak arus mudik. Gue enggak expect kondisi bus udah penuh banget waktu naik di putaran Pasar Rebo. Hari-hari biasa gue nunggu di situ pasti kebagian duduk, tapi waktu Mudik 2022 itu gue sama sekali enggak dapat,” keluh dia.
Baca juga: Mudik ke Garut Naik Motor, Warga Sisihkan Rp 3 Juta dari THR
Sakti berharap, mudik tahun ini bisa seceria yang dikatakan Kementerian Perhubungan. Ia berharap, semua pemudik bisa aman di perjalanan dan tidak terhambat kendala entah dari moda transportasi, jalanan, pengemudi, atau cuaca yang tidak menentu.
“Semoga pemudik bisa sampai ke kampung halamannya dengan sehat, aman, nyaman. Juga, enggak lupa balik lagi ke perantauan buat nyari uang lagi, hahaha,” pungkas dia.
Sebagai informasi, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi 84,27 persen atau 28,4 juta penduduk di Jabodetabek akan mudik pada tahun 2024. Jumlah itu lebih tinggi dari tahun lalu yang hanya mencapai 54,31 persen atau sekitar 18,3 juta orang.
Pemudik tahun ini diprediksi lebih banyak menggunakan moda transportasi umum daripada kendaraan pribadi.
Kemenhub menyatakan, sekitar 8,26 juta orang atau 29,05 persen pemudik akan menggunakan kereta api, 7,89 juta orang atau 27,76 persen menggunakan bus, 4,27 juta atau 15,03 persen pemudik menggunakan mobil pribadi, dan 2,56 juta atau 9,02 persen pemudik naik sepeda motor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.