Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Orang Brebes Pas Mau Lebaran Beli Gula Enggak Cuma 1 Kg, Bisa 20 Kg”

Kompas.com - 26/03/2024, 16:39 WIB
Baharudin Al Farisi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

 JAKARTA, KOMPAS.com - Perantau asal Brebes, Rustaman (58), menceritakan kebiasaan warga di kampung halamannya menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Kebanyakan orang Brebes, termasuk Rustaman, sedang gencar membeli gula dalam jumlah banyak untuk keperluan tradisi nyadran di Brebes.

Gula menjadi salah satu yang masuk bingkisan untuk hantaran dari saudara muda kepada saudara tua.

“Kalau orang Brebes pas mau Lebaran, belanja gula itu bukan cuma satu kilogram atau dua kilogram. Misalnya saya, saudara tua saya ada 20, ya 20 kilogram,” ungkap Rustaman saat ditemui Kompas.com di rumah kontrakannya, Senin (25/3/2024).

Baca juga: Tradisi Nyadran yang Dirindukan Rustaman di Brebes, Buatnya Tak Sabar Tinggalkan Kota...

“Belum gula yang untuk di rumah, buat tamu yang datang,” uap Rustaman melanjutkan.

Sementara pedagang mainan bernama Kanapi (52) menyebut Hari Raya Idul Fitri di Brebes akan semakin meriah dengan tradisi nyadran.

“Kalau tradisi Tegal-Brebes, misal, saya punya kakak, orangtua saya punya saudara, mertua saya punya saudara, pokoknya, yang lebih tua, itu harus didatangi. Tapi, sembari bawa tentengan,” kata Kanapi (52) dalam kesempatan yang sama.

Biasanya, bingkisan akan berisi satu kilogram gula, satu pak teh, satu atau dua kue kemasan kaleng, sirup satu botol, rokok satu bungkus, dan satu kue kering (nastar atau ketapang atau yang lain).

Rustaman mengatakan, satu bingkisan untuk saudaranya yang lebih tua bisa mencapai Rp 100.000. Meski begitu, ini bukanlah patokan.

Baca juga: Tradisi Nyadran, Semakin Banyak Menjamu Tamu, Rezeki Dipercaya Kian Lancar

Katanya, semuanya tergantung dengan finansial masing-masing.

“Kalau saya, ada 20 saudara. Ya 20 tentengan berarti nanti saya bawanya,” kata Rustaman.

“Saya saja dulu, 26 saudara. Karena orangtua yang sudah pada meninggal itu banyak, ya akhirnya sedikit dan berkurang. Tahun ini 16 orang,” ujar Kanapi yang juga merupakan perantau asal Brebes.

Bukan hanya memberi, Rustaman dan Kanapi juga akan mendapatkan bingkisan dari saudaranya yang lebih muda darinya.

“Iya. Kayak saya, ponakan kan banyak ya. Juga sama, saya juga banyak, dapat juga kiriman (tentengan) dari mereka. Jadi, balas-balasan,” tutur Kanapi.

Oleh karena itu, Rustaman mengatakan bahwa masa Hari Raya Idul Fitri tidak menghabiskan waktu satu atau dua hari saja, melainkan bisa satu pekan.

“Ya namanya tradisi. Itu yang bikin meriah Brebes saat Lebaran. Jalanan macet, orang-orang pada mau silaturahmi. Kalau di sini (Jakarta), jalanan sepi, kan di sana (Brebes) seru,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Setuju Jukir Liar Minimarket Ditertibkan, Anggota DPRD DKI: Meresahkan

Megapolitan
'Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal'

"Budaya Kekerasan di STIP Tak Ada Kaitannya dengan Dunia Kerja di Kapal"

Megapolitan
4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

4 Tersangka Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Terancam 15 Tahun Penjara

Megapolitan
Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Pemerataan Air Bersih di Jakarta, Mungkinkah?

Megapolitan
Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Begini Peran 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Bertambah 3, Kini Ada 4 Tersangka Kasus Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas

Megapolitan
Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Polisi Tak Ingin Gegabah dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior

Megapolitan
Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Polisi Bantah Senior Penganiaya Taruna STIP hingga Tewas adalah Anak Pejabat

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta 9 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

[POPULER JABODETABEK] Cerita Eks Taruna STIP soal Lika-liku Perpeloncoan oleh Senior | Junior di STIP Disebut Wajib Panggil Senior dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com