Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Tegal Alur Minta Pompa Air Dirawat agar Optimal Digunakan saat Banjir

Kompas.com - 26/03/2024, 20:36 WIB
Rizky Syahrial,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua RT 15 RW 03 Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Sukisman (73) ingin pompa air Tanjungan dirawat dengan baik untuk mencegah banjir.

"Saya sih mintanya ada pemeliharaan secara intensif supaya tidak terjadi kerusakan saat banjir," kata Sukisman saat ditemui di kediamannya, Selasa (26/3/2024).

Baca juga: Saat Heru Budi Minta Maaf karena Banjir di Tegal Alur Lebih dari 24 Jam...

Sukisman mendengar kabar bahwa dua pompa di Kali Tanjungan rusak. Oleh sebab itu, banjir Kali Semongol di depan Rusun Lokbin Tegal Alur tidak surut sejak 22 hingga 24 Maret 2024.

"Ada dua pompa rusak di Kali Tanjungan, biasanya surut cepat," ucap dia.

Usai pompa itu dibetulkan pada 24 Maret, banjir jadi semakin surut dan ia bisa kembali untuk membersihkan rumahnya pada 25 Maret 2024 pagi.

Apalagi, curah hujan yang tinggi membuat air laut jadi pasang.

Hal ini membuat air dari Kali Semongol tidak mengalir ke laut.

"Ya biasanya banjir jadi cepat surut kalau pompa berjalan," kata Sukisman.

Dikonfirmasi, Kepala Suku Dinas Air (SDA) Jakarta Barat Purwanti mengatakan, dua pompa di Kali Semongol rusak dan sudah diperbaiki.

Baca juga: Ketua RW Sebut Banyak Warga Serakah Saat Bantuan Makanan Didistribusikan ke Pengungsi Banjir Tegal Alur

Namun, Pompa Tanjungan itu tidak berpengaruh secara intensif ke Kali Semongol.

"Kalau Kali Semongol sebenernya bukan ke Pompa Tanjungan, tetapi ke Cengkareng Barat arah Taman Kencana," papar Purwanti.

Menurut dia, air laut yang pasang membuat pembuangan aliran Kali Semongol jadi tertunda.

"Tetapi dengan air laut tinggi memeperlambat proses pengeringan. Karenakan kalo lautnya surut bisa dibuka bendungannya," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com