Penanaman padi apung tidak jauh berbeda dari padi yang biasa ditanam di tanah. Sebab, padi masih "ditanam di tanah".
Mekanismenya, gelas plastik setinggi 15 sentimeter yang sudah dilubangi pada beberapa titik diisi dengan tanah dan pupuk organik.
Kemudian, benih padi ditanam.
"Benih padi dari saya, beli sendiri dari Karawang. Pakai uang pribadi karena percobaan ini inisiatif pribadi," jelas Joko.
Selanjutnya, styrofoam dilubangi di beberapa titik. Diameter lubang sesuai dengan diameter gelas plastik.
Baca juga: Jokowi Tak Janji Lanjutkan Bantuan Pangan Beras hingga Akhir Tahun
Gelas plastik yang sudah berisi padi dimasukkan ke dalam lubang pada styrofoam. Lalu, styrofoam ditaruh di permukaan air dan dibiarkan mengambang.
"Total gelas plastik yang dipakai di dua petak yang sudah ada itu 375. Kalau semuanya, total dengan gelas plastik di petak ketiga, ada 833," Joko berujar.
Rencananya, petak padi apung akan ditambah lagi. Totalnya diprediksi mencapai sekitar tujuh petak.
Diperkirakan, prosesnya akan berlangsung sampai akhir tahun 2024 atau lebih cepat.
Setelah itu, rencananya setiap petak padi apung akan ditambahkan keramba ikan.
"Kalau padi sudah panen, bakal didistribusikan ke yang membutuhkan. Yang dikasih terlebih dulu ya warga di sekitar waduk, baru nanti ke luar," jelas Joko.
"Pendistribusian lewat pihak kelurahan. Pendistribusian bermaksud supaya keberadaan kami minimal bermanfaat bagi lingkungan sekitar," sambung dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.