Akan tetapi, setelah ditanya ternyata salah seorang tetangga mengungkapkan bahwa R tidak sakit dan hanya berakting.
Arini pun memutuskan untuk tidak memberikan donasi itu kepada S. Namun, S tak mau menyerah dan mengaku, memiliki penyakit Hepatitis B agar tetap dikasihani dan diberikan uang donasi.
Tak mau mengecewakan para donatur, Arini memilih untuk tidak memberikan uang donasi itu kepada S.
Setelah kejadian itu, Gunadi mengungkapkan, banyak mendapat laporan warga terkait modus yang dilakukan S bersama sang anak di beberapa rumah sakit.
Salah seorang warga bertemu S di Rumah Sakit (RS) Cengkareng sedang sakit dan merintih-rintih padahal malam bertemu dalam kondisi baik-baik saja di rumah.
“Ini di RT langsung banyak laporan dari warga. Katanya warga ketemu (S) di RS Cengkareng, sakit ngerintih-rintih. Padahal malamnya kelihatan baik-baik saja di rumah. Kan kita jadi jelek lingkungan," Sambung Gunadi.
Baca juga: Kata Tetangga Soal S, Ibu yang Jual Cerita Anak Sakit untuk Menipu Para Dermawan
Tak hanya di rumah sakit, ternyata modus S yang menjual cerita buah hatinya sakit keras juga dijalankan di sekolah sang anak.
"Ternyata informasi ke RT ini dia sasarannya rumah sakit. Pernah juga di sekolah si R. Bilangnya R sakit, enggak punya anus, enggak karuan deh bilangnya," ungkap Gunadi.
Akibat kebohongan itu, R pun diberhentikan dari sekolahannya karena dianggap meresahkan.
"Akhirnya ya enggak terbukti, dan diberhentikan karena bikin resah kan. Kasihan anaknya jadinya," terangnya.
Usai video S viral, Arini pun mendapat aduan bahwa S juga sering melancarkan aksinya di dalam mal.
“Lebih parahnya lagi, ada resepsionis mal bilang si ibu ini udah sering banget dateng ke mal sambil meminjam kursi roda. Dia minta uang ke pengunjung untuk beli kursi roda bekas,” kata Arini.
Tak hanya diam di kursi, R juga terkadang berpura-pura mengesot di lantai bahkan merangkang, untuk meyakinkan korbannya
Jauh sebelum dugaan penipuan mencuat, Gunadi menyebut bahwa S pernah terlibat kasus lain di rumah sakit wilayah Tangerang.
S diduga mengambil tas pasien yang tertinggal. Kasus tersebut akhirnya terungkap dan diselesaikan secara kekeluargaan.